Find Us On Social Media :

Bukan Korea Utara atau Palestina, Orang-orang di Negara Ini Juga Hidup Penuh Ketakutan dan Kegelisahan

By Septiyanti Dwi Cahyani, Kamis, 17 Mei 2018 | 09:04 WIB

Wilayah perbatasan Georgia dan Rusia

Sapi-sapi itu kemudian tidak pernah kembali ke tangan warga Georgia.

BACA JUGA 4 Hal Tentang Dabiq, Majalah Propaganda ISIS dengan Desain Stylish

Ini kemudian akan menjadi masalah besar karena pendapatan mereka berasal dari sapi-sapi itu.

Hilangnya ternak adalah salah satu konsekuensi yang harus dihadapi warga Georgia.

Selain itu, mereka juga harus siap kehilangan pendidikan dan menghadapi kemiskinan.

Anak laki-laki juga harus siap berdiri di pengadilan sepulang sekolah di wilayah Tserovani.

Ketahanan dan optimisme yang hangat adalah garis hidup penduduk desa ini.

BACA JUGA Lewat Situs-situs ini Teroris dan ISIS Lancarkan Propagandanya

Daro juga sangat merasakan hal ini pada anak-anak.

Menurut Daro, anak-anak di sana terlihat sangat polos tetapi di sisi lain mereka juga dewasa karena apa yang telah mereka lalui.

Seorang gadis berusia sembilan tahun yang bernama Nana dipaksa pindah sekolah karena ke luar pos pemeriksaan pada tahun 2017.

Nana kini merindukan teman-teman lamanya namun ia menemukan kegembiraan lain dengan menari.

"Anak itu sangat dewasa. Ketika mengetahui keluarganya tidak punya uang untuk membeli makanan, Nana memutuskan untuk menari agar mendapatkan uang", kata Daro.