Laporan Wartawan Grid.ID, Al Sobry
Grid.ID – Bulan Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk umat muslim melatih keimanan dan meningkatkan ibadah mereka kepada Tuhan untuk mencapai titik ketaqwaan.
Tak heran, dalam satu bulan ini banyak teman-teman kita yang memfokuskan dirinya dalam ritual keagamaan dari semenjak bangun tidur sampai dengan mengakhiri kegiatan untuk tidur kembali.
Meski terlihat tekun beribadah, tak banyak muslim yang nyatanya melewatkan satu perintah nabi tentang bagaimana menjadi muslim terbaik, yaitu muslim yang fit dan kuat dalam menjalankan ibadahnya.
BACA JUGA: Punya Jiwa Petualang, Ini Pilihan Olahraga ala Prisia Nasution untuk Tetap Jaga Kesehatannya
Bukankah Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah…,” untuk itulah kenapa latihan fisik selama ramadan bisa diaplikasikan berbbarengan dengan latihan meningkatkan iman dan takwa kita.
Hal ini sejalan dengan apa yang diutarakan pelatih olahraga strength body, Rachmat Rukmantara bahwa bulan ini seharusnya tidak melemahkan umat muslim lantaran mengurangi jumlah latihan rutin mereka, justru Ramadan menjadi ajang untuk melatih keduanya, jasmani dan rohani sekaligus.
“Kalau kita libur olahraga selama satu bulan, itu bisa menurunkan tingkat performa setara dengan berlatih selama empat bulan,” kata Rachmat Rukmantara di acara media gathering FITBIT ionic + Adidas yang diselenggarakan oleh Peebee outdoor bekerjasama dengan PORKA (Persatuan Olahraga Karyawan Kompas Gramedia) pada Kamis (24/5/2018) di Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta.
Coach Rachmat menegaskan, efek dari meliburkan latihan fisik selama bulan Ramadan bakal mengharuskan seseorang memulai dari awal program latihan yang sebelumnya telah dijalani.
Untuk itu, Ia mengajak rutinitas berolahraga dan latihan program tetap dilakukan selama berpuasa dengan mengkondisikan waktu berlatihnya.
Dari pengalaman selama coach Rachmat Rukmantara melatih selama ramadan, ia yakin betul kemampuan orang berpuasa tetap bisa dikontrol sehingga tak sampai menyentuh titik lemahnya.
Sebagai contoh, ia menjelaskan bagaimana kebanyakan orang berbondong-bondong melakukan olahraga di jalan sehabis sahur dan salat shubuhnya, padahal yang dilakukan itu kurang tepat.
“Kondisi habis makan sahur dianggapnya ideal untuk melakukan olahraga, karena (menganggap) masih kuat, padahal justru energy kita sudah habis di awal puasa,” jelasnya.
Alangkah lebih baik jika melakukan latihan sebelum berbuka puasa. Meski terkesan berlatih menggunakan sisa energi di ujung puasa, nyatanya hal itu lebih efektif lantaran sanggup membakar lemak seseorang.
“Maksimalnya 1,5 jam latihan sebelum berbuka puasa. Latihan olahraganya lebih fokus pada melatih daya tahan tubuh,” jelasnya lagi.
Coach Rachmat juga menjelaskan, latihan kardio akan lebih efektif juga bagi seseorang yang ingin berpuasa namun sekaligus juga menjalan program diet/menurunkan berat badannya menjadi ideal.
Untuk mengontrol semua latihan itu, Kelvin Jiandy selaku Direktur PT Mega Advans Teknologi yang menyediakan Fitbit di Electronic City, menyarankan untuk kita menggunakan Fitbit Ionic, GPS Multisport Smartwatch pertama dari Fitbit yang dilengkapi dengan program kesehatan dan kebugaran tubuh yang aplikasinya sudah bekerjasama dengan Adidas sehingga pengguna bisa memantau stamina tubuhnya tetap sehat dan bugar bahkan selama berpuasa.
Dengan fitur-fitur training di dalamnya, kita bisa memantau kondisi tubuh dan menjaga keaktifannnya tanpa merasa risau akan mencapai titik lemah akibat over training. Pasalnya Fitbit Ionic dilengkapi sensor saturasi oksigen (Sp02), fitur yang memungkinkan kita melacak kesehatan hingga bagian terdalam seperti pernapasan bahkan ketika sedang tertidur.
“Silahkan coba sendiri kehebatan Fitbit Ionic,” kata Kelvin lagi sambil menunjukkan beberapa kecanggihan jam tangan seharga Rp4.599.000,- tersebut.
Tidak hanya itu, jam tangan pintar ini juga dilengkapi dengan penyimpanan musik dan berbagai macam aplikasi popular dan bisa memantau media sosial.
Tambahan lagi, daya tahan baterainya bisa lebih dari 4 jam, bahkan untuk wanita, ada fitur periodic yang memantau jadwal menstruasi kita. (*)