Find Us On Social Media :

Lebih Dari Satu Milenium, Pohon Berusia 1230 Tahun Ditemukan Masih Tumbuh di Italia

By Dewi Lusmawati, Selasa, 29 Mei 2018 | 14:21 WIB

Sekelompok pohon pinus tua yang berada di punggung bukit di Taman Nasional Pollino Italia

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID- Pernakah kamu membayangkan tentang makhluk hidup yang memiliki umur panjang?

Bukan hanya ratusan tahun, tapi bahkan ribuan?

Kalau belum pernah, maka ada baiknya kamu tengok sebuah pohon di Italia berikut ini.

Pasalnya, pohon pinus satu ini memiliki usia lebih dari satu milenium (1000 tahun).

BACA: Tanaman Hias Tak Melulu Bunga, Pohon Pisang Bisa Bikin Rumah Cantik

Tepatnya 1230 tahun.

Dilansir Grid.ID dari artikel terbitan National Geographic tanggal 25 Mei 2018, Para ilmuwan menentukan usia dari pohon pinus Heldreich yang dijuluki Italus.

Tak diduga, pohon tersebut berusia 1.230 tahun ini.

Penentuan usia pohon pinus itu menggunakan kombinasi baru analisis cincin pohon dan penanggalan radiokarbon.

BACA: Mulai dari Kawin Colong Hingga Tanam Pohon, Inilah 5 Tradisi Unik Pernikahan Indonesia

Peneliti dari University of Tuscia yang melakukan survei lapangan di Taman Nasional Polllino Italia, menemukan pohon panjang umur tersebut.

Pohon berusia 1230 tahun itu menjadi pohon tertua di Eropa.

Penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Ecology.

Pemeriksaan menunjukkan bahwa pohon itu memiliki lonjakan pertumbuhan dalam beberapa dekade terakhir.

BACA: Bukan Cuma Manusia, Nyatanya Pohon Juga Perlu di Infus

Meskipun banyak pohon di wilayah Mediterania mengalami penurunan pertumbuhan, pohon pinus itu terlihat memilki banyak cabang yang tumbuh.

Penemuan tak terduga ini menunjukkan bahwa beberapa pohon dapat bertahan selama berabad-abad bahkan ketika mengalami perubahan iklim ekstrim.

Pinus kuno ini, misalnya, akan berkecambah dalam periode dingin selama Abad Pertengahan dan kemudian hidup melalui suhu yang jauh lebih hangat, termasuk periode kekeringan.

Gianluca Piovesan dari Universitas Tuscia dan rekan-rekannya menemukan pinus Heldreich tua itu di lereng curam, berbatu tinggi di pegunungan Taman Nasional Pollino.

BACA: Serem! Ada Hantu Nenek-nenek dari Pohon Asem di Rumah Raffi Ahmad

Ketika ditemukan, pohon itu tampak sangat tua.

Tim peneliti segera menyadari bahwa menentukan usia pohon pinus itu tidak akan sesederhana dengan membaca cincin tahunan yang ada di batang pohon.

Cincin tahunan adalah pola garis melingkar yang mengikuti badan batang pohon yang dapat kita lihat saat batang pohon tersebut ditebang.

Cincin tahunan tersebut biasanya terlihat berpola dengan warna cokelat gelap dan terang secara bergantian.

BACA: Tebang Pohon di Pekarangan Rumah, Asisten Raffi Ahmad Kesurupan!

Nah pola itulah yang kita gunakan dalam penentuan usia suatu tanaman.

Pasalnya, bagian tengah pohon, yang berisi cincin paling tua, hilang.

“Bagian dalam kayu itu seperti debu — kami tidak pernah melihat yang seperti itu,” kata anggota tim Alfredo Di Filippo.

"Setidaknya ada 20 sentimeter kayu yang hilang, yang mewakili banyak tahun," lanjutnya.

BACA: Uniknya Resort Berbahan Kayu, Menggantung di Antara Pepohonan Kapulaga

Walau batang tubuh pohon tak bisa dibaca cincinnya, tapi akar pohon itu dalam bentuk yang lebih baik.

Sehingga tim peneliti memutuskan untuk mengungkap umur pohon menggunakan metode baru yang menggabungkan beberapa teknik yang ada.

Meskipun batang dan akar pohon menghasilkan cincin tahunan, mereka dapat berkembang pada tingkat yang berbeda sehingga tidak mudah untuk menghubungkan pertumbuhan keduanya.

Namun, sampel penanggalan radiokarbon dari akarnya yang terbuka memungkinkan para peneliti untuk menentukan kapan pohon berkecambah.

BACA: Potret Masa Kecil Ashanty yang Tomboy, Suka Manjat Pohon loh!

Tim ini kemudian mampu melakukan silang-lingkaran pertumbuhan cincin di akar dan sampel batang untuk mengungkapkan cincin tahunan yang hilang dari batang pohon.

“Dengan menggabungkan kedua metode ini, kami dapat menetapkan kerangka waktu jauh lebih tepat,” kata Piovesan.(*)