Find Us On Social Media :

Masih Berusia 4 Tahun, Pangeran George Sudah Menjadi Target Teror ISIS

By Dewi Lusmawati, Jumat, 1 Juni 2018 | 07:52 WIB

Terduga teroris ISIS Husnain Rashyid dan Pangeran George

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID- Pangeran George Alexander Louis adalah putra pertama pasangan Pangeran William dan Kate Midletown.

Pangeran George menempati posisi ketiga dalam urutan pewaris takhta kerajaan Inggris.

Anak laki-laki kelahiran 22 Juli 2013 ini memiliki posisi penting dalam urutan kekuasaan kerajaan Inggris kelak.

Sejak 2017 lalu, ia mulai bersekolah di Thomas’s Battersea yang terletak di London, Inggris.

BACA: 7 Warisan Lady Diana Untuk Pangeran William dan Harry, Lebih Berharga dari Bongkahan Emas & Permata

Tempat sekolah Pangeran George ini tak jauh dari rumahnya.

Tepatnya di area London yang relatif lebih tenang dan dekat dengan Kensington Palace.

Sekolah Thomas’s Battersea dapat menampung 560 anak pada rentang usia 4-13 tahun.

Beragam fasilitas hadir di sekolah ini mulai dari bioskop, gym, ruang ballet, ruang puisi, dua perpustakaan, dan playground di rooftop.

BACA: Menggetarkan Hati, Janji Pangeran William Saat Berusia 14 Tahun kepada Putri Diana Ini Akhirnya Tak Terpenuhi

Tak sembarang orang yang bisa menyekolahkan anaknya di sini.

Untuk dapat bersekolah dengan Pangeran George, orangtua harus membayar kurang lebih 17 ribu pound sterling (Rp 315 juta) per tahun.

Dengan biaya semahal ini, para siswa mendapat pendidikan ekstrakurikuler yang cukup mewah.

Pangeran George bisa memilih antara pembuatan tembikar, berkuda, dan golf.

BACA: Ketika Pangeran William dan Harry 'Disembunyikan' Saat Lady Diana Meninggal

Meski memiliki segala fasilitas kelas satu, tapi nampaknya sekolah ini tak luput dari incaran para teroris.

Seperti Indonesia yang dihantui aksi teror bom beberapa waktu lalu, bahkan Pangeran George yang masih berusia 4 tahun ini menjadi sasaran teror ISIS.

Seperti dikutip Grid.ID dari artikel terbitan The Sun tanggal 31 Mei 2017, sebuah gambar propaganda teroris memuat foto Pangeran George.

Gambar tersebut digunakan untuk mendesak anggota teroris lain untuk menyerang Pangeran george di sekolahnya.

Gambar tersebut rupanya dibuat oleh Husnain Rashid, seorang anggota Jihad kelompok pemberontak ISIS.

BACA: Jarang Diketahui, Ini 6 Rahasia di Balik Hubungan Pangeran William dan Harry dengan Sang Ibu Tiri

Dalam gambar tersebut, foto Pangeran George terlihat tersenyum.

Sementara siluet pejuang jihad disandingkan didepan sekolah tempat Pangeran George belajar.

Dalam gambar itu, terdapat tulisan dalam bahasa arab yang berarti, "Bahkan keluarga kerajaan tidak akan ditinggalkan sendirian".

Tentu saja tulisan ini menghantui keselamatan Pangeran George secara tersirat.

BACA: Jarang Diketahui, Ini 6 Rahasia di Balik Hubungan Pangeran William dan Harry dengan Sang Ibu Tiri

Tak hanya Pangeran George, ia juga mendorong pengeboman dalam pertandingan sepak bola.

Hal ini diketahui dari pesan Telegram yang beredar.

Husnain diduga meminta pengikutnya untuk menyuntikkan es krim dengan racun.

Ia mendorong para pengikut untuk menyuntikkan racun ke dalam es krim supermarket.

BACA: Usai 'Senyum Palsu', Kini Tatapan Tajam Kate Middleton ke Ibu Tiri Pangeran William Jadi Perbincangan

Husain diketahui telah ditangkap dan diadili di pengadilan Woolwich Crown Court.

Dalam persidangan tanggal 31 Mei 2018, ia mengubah pembelaannya dan mengakui tiga tuduhan terlibat dalam persiapan aksi teroris dan satu aksi mendorong terorisme.

Husnain Rashid juga diketahui berkomunikasi dengan anggota teroris ISIS asal Inggris Omar Ali Hussain.

Yang mana Omar, meninggalkan rumahnya di High Wycombe, Bucks, untuk berjihad ke Suriah.

BACA: Nggak Nyangka, Shareefa Danish Lahir di RS yang Sama dengan Pangeran William

Juri pengadilan sebelumnya mendengar kesaksian Husnain bahwa Omar menasihatinya tentang bagaimana membuat rencana serangan yang sukses.

Omar juga menjelaskan pada Husnain cara menjatuhkan pesawat dengan laser.

Husnain diketahui bekerja di Masjid Mohamadi di Nelson, Lancs, Inggris.

Husnain mendorong serangan pada Halloween Parade di New York dan stasiun kereta api di Australia.

BACA: Yuk Intip Persiapan Kelahiran Anak Ketiga Pangeran William dan Kate Middleton

Tak hanya itu, Husnain juga mendesak anggota jihad yang lain untuk mulai menyiapkan peralatan dan senjata / bahan peledak.(*)