Find Us On Social Media :

Inilah Efek Pemerintah Israel Melarang Turis Indonesia Berkunjung ke Israel

By Alfa Pratama, Jumat, 1 Juni 2018 | 12:14 WIB

Grid.ID - Mulai 9 Juni 2018, pemerintah Israel melarang wisatawan Indonesia berkunjung ke Israel.

Kebijakan diterbitkan sebagai bentuk balasan atas pelarangan turis Israel masuk ke Indonesia.

Israel selama ini diketahui menjadi gerbang masuk untuk ziarah keagamaan oleh penganut tiga agama, yakni Islam, Kristen, dan Yahudi.

Keputusan Israel untuk melarang turis Indonesia masuk berarti melarang wisatawan Indonesia untuk berziarah ke beberapa situs keagamaan.

Ditutupnya akses turis Indonesia untuk berkunjung ke Israel juga berdampak pada Palestina.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi Tour Travel Agent Indonesia (Asita), Asnawi Bahar.

Baca juga : Mudik Lewat Jalur Selatan, Nikmatilah Keindahan 56 Pantai di Sepanjang Rute

Ia mengatakan dalam jangka panjang hal ini akan merugikan Israel.

Baik Israel atau Palestina akan kehilangan banyak devisa yang seharusnya masuk dari pariwisata.

"Soal kerugian, tidak ada dampak kerugian yang banyak, bahkan nyaris tidak ada. Karena kita kan membuang devisa ke sana, dan kuantitas masyarakat kita ke sana juga tidak banyak," ujar Asnawi yang dikutip dari KompasTravel, Kamis (31/5/2018).

Ia mengatakan dari puluhan agen tour travel yang menyediakan perjalanan ke sana, tiap satu bulan sekitar lima sampai enam perjalanan saja yang bisa diakomodir.

Sementara itu Melissa Agustiana, pemilik Mala Tour (salah satu agen tour travel yang mengakomodir wisatawan Indonesia ke Israel) mengatakan justru yang akan terkena dampak ialah masyarakat Palestina yang mengandalkan pemasukan dari sektor wisata.

"Karena mereka itu sumbangan devisa utamanya pariwisata kan, kalau orang datang ke sana nginep di hotel-hotel Palestina, beli suvenir, beli jualan-jualannya itu membantu perekonomian mereka banget, di tengah kesulitan kerja," ujar Melissa.

Ia mengatakan orang Indonesia sangat royal saat berbelanja di Palestina.

Baca juga : 6 Festival Lampion di Asia, Serupa Perayaan Waisak di Candi Borobudur