Find Us On Social Media :

Beri Makan Pada Lebih 380 Orang Setiap Hari, Sabariah Hussein Dijuluki Bunda Teresa Muslim

By Septiyanti Dwi Cahyani, Senin, 11 Juni 2018 | 09:14 WIB

Sabaria Hussein, wanita yang dijuluki Bunda Theresa Muslim

Dengan rumah yang penuh sesak, keluarga Sabariah tumbuh dari delapan menjadi 18 karena mereka membuka pintu untuk semua orang.

Beberapa adalah anggota keluarga dan teman-teman seperjuangan menghadapi masa-masa sulit.

Mereka menghabiskan waktu bersama seperti keluarga lain.

Sebagian dari sukarelawan yang membantu Sabariah adalah mahasiswa dari Universitas Concordia dan McGill.

Ada pula orang-orang yang bertemu dengannya di masjid atau mendengar cerita Sabariah melalui media sosial.

BACA JUGA Bukan 'Mama' atau 'Papa', Ini Kata Pertama yang Diucapkan Anak Putri Titian

Wanita kelahiran Malaysia itu juga pernah memberikan kontribusi untuk Indonesia.

Yakni, ketika terjadi tsunami di tahun 2004, Sabariah bahkan sampai tidak tidur selama tiga hari demi melakukan penggalangan dana untuk korban tsunami di Indonesia.

Tak hanya itu, Sabariah juga bekerja sama dengan Human Concern International, sebuah badan amal Kanada-Muslim yang membantunya mendanai sebuah panti asuhan untuk penduduk Rohingya.

Sejauh ini, ia telah mengumpulkan dana sebesar 78 ribu dolar As dan masih membutuhkan 70 ribu dolar AS lagi untuk membeli dan merenovasi bangunan yang nantinya akan diubah menjadi panti asuhan.

Sabariah akan melakukan penggalangan dana pada 5 Agustus mendatang di kantor pusat Human Concern International yang terletak di Ottawa.

Sister Sabria memiliki mimpi sederhana.

Yakni memulai sebuah organisasi untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

BACA JUGA Pilihan Gaya Fashion ala Bunga Citra Lestari dengan Busana Bernuansa Merah, Cantik Merona!

Seperti para tunawisma dan orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan.

Dia akan senang jika melihat pemuda mengambil inisiatif ini.

Bahkan dan semua energi dan pengabdiannya, ia menyadari, mungkin sudah saatnya bagi orang lain mengambil alih pekerjaannya ini.

Tetapi Sister Sabria tahu itu bukanlah hal yang mudah.

Sampai hari itu, Sabariah akan terus memasak, menyumbang dan melakukan apa pun untuk membuat orang lain merasa aman.(*)