Find Us On Social Media :

Seperti Tangan Dewa, Ledakan Bom Nuklir Korea Utara Bisa Memindahkan Posisi Sebuah Gunung

By Seto Ajinugroho, Kamis, 14 Juni 2018 | 17:00 WIB

Situs uji coba nuklir Korut, Punggye-ri dihancurkan setelah lumpuh akibat bom nuklir

Grid.ID - Uji coba nuklir Korea Utara (Korut) pada September 2017 lalu memunculkan banyak studi mengenai seberapa besar ledakan dan dampaknya.

Menurut studi, uji coba nuklir Korut menyebabkan empat kali gempa bumi dengan skala 6,3 magnitudo.

Gara-gara itu situs uji coba nuklir milik Korut, Punggye-ri rusak seketika.

Studi terbaru dalam jurnal Science, bukan hanya merusak fasilitas Punggye-ri, gunung Mantap tempat fasilitas itu berada juga ikut berpindah posisi akibat ledakan bom nuklir Korut.

BACA : Kenekatan Presiden Indonesia Berkunjung ke Bosnia Saat Negara Itu Dilanda Perang Hingga Diintai Oleh Sniper Serbia

Mengerikan? ya, namun inilah kenyataannya bahwa kemampuan nuklir Korut tak bisa dianggap enteng oleh pihak manapun.

Pindahnya posisi gunung Mantap ini diketahui saat tim peneliti intenasional dari Nanyang Technological University, The University of California-Berkeley dan berbagai institusi lainnya menggunakan Synthetic Aperture Radar (SAR) pada satelit milik Jerman, TerraSAR-X untuk mengukur perpindahan horizontal dan vertikal gunung Mantap.

Korut saat itu menguji coba bom nuklir dengan menanamnya sedalam 450 meter dari puncak gunung Mantap yang mempunyai ketinggian 2.205 mdpl.

Para peneliti juga mendeteksi adanya gempa bumi susulan 700 meter dari gempa utama di pusat ledakan bom.

Para peneliti kemudian dibuat tak percaya bahwa ledakan itu telah menggeser posisi gunung Mantap sejauh 3,5 meter ke arah barat-daya.

BACA : Kisah Menegangkan Paspampres Indonesia Hampir Tembak PM Israel dan Pengawalnya

Salah satu peneliti, Douglas Dreger dari Ubiversity of California-Berkeley yang terlibat dalam studi mengatakan dirinya tak pernah melihat pergeseran sebesar itu yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

"Tetapi, pergeseran vertikalnya jauh lebih kecil dari pergeseran horizontalnya. Kami kemudian menyadari bahwa ini terjadi karena pemadatan yang didorong oleh gravitasi setelah ledakan," imbuhnya seperti dikutip dari Kompas.com.

Para peneliti kemudian berasumsi bahwa bom nuklir yang diledakkan oleh Korut dalam uji coba berkekuatan 209 kiloton dengan margin kesalahan dari 120-340 kiloton.

Temuan ini berarti melebihi perkiraan sebelumnya yang mengatakan bahwa bom nuklir milik Korut hanya berkekuatan 100 kiloton.

BACA : Pulau Madura Kawasan Rawan Gempa, Ini Penjelasan BMKG

Dengan ledakan dahsyat seperti itu bisa dipastikan Korut memiliki bom nuklir 14 kali lebih kuat dari ledakan bom atom Hiroshima pada 1945.

Kedepannya peneliti akan lebih meningkatkan teknik penginderaan mereka untuk mencari tahu lebih lanjut tentang pengayaan uranium Korut yang amat meresahkan dunia itu.(*)