Find Us On Social Media :

Belum Banyak Diketahui Orang Tua, Ternyata Ini 6 Penyebab Epilepsi pada Bayi

By Linda Fitria, Sabtu, 16 Juni 2018 | 13:30 WIB

Ilustrasi

Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Fitria C

Grid.ID - Epilepsi adalah sebuah gangguan yang terjadi di otak kita.

Perlu kita ketahui, otak manusia adalah sekelompok sel saraf tak terbatas yang disebut dengan neuron.

Neuron ini berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah impuls listrik.

(BACA JUGA : BLACKPINK Buka-bukaan Soal Kegiatannya Selama Mempersiapkan Comeback)

Epilepsi sendiri terjadi ketika sel mengirim sinyal listrik secara bersamaan.

Efeknya, gelombang listrik yang tidak normal ini menguasai otak dan menyebabkan kejang.

Salah satu tanda umum epilepsi adalah kejang.

Namun tidak semua kejang mengindikasikan penyakit epilepsi.

Kerap menimpa orang dewasa, ternyata epilepsi juga bisa menyerang bayi loh.

Lantas apa sih penyebab dari epilepsi sendiri?

(BACA JUGA : Masalah Kesehatan yang Terjadi Sesuai dengan Zodiakmu, Leo dan Aries Harus Lebih Santai!)

Ada banyak alasan mengapa bayi mengalami kejang dan epilepsi.

Umumnya, hal ini terjadi karena faktor berikut:

1. Kelahiran prematur memiliki risiko pendarahan di dalam otak, yang dapat menyebabkan serangan kejang dan perdarahan intrakranial.

2. Saat kelahiran, bayi kekurangan oksigen di otak, hal ini meningkatkan risiko hipoksia prenatal.

Ini dapat menyebabkan cedera di otak dan dapat menyebabkan epilepsi.

3. Kadar glukosa, natrium atau kalsium yang rendah dalam darah dapat menyebabkan epilepsi.

(BACA JUGA : Dinilai Kurang Baik untuk Tubuh, Ternyata Mentega Punya 4 Manfaat untuk Kesehatan loh)

4. Infeksi seperti ensefalitis dan meningitis adalah penyebab kejang dan epilepsi.

5. Bayi yang lahir dengan otak abnormal atau tidak berfungsi dengan baik, memiliki kemungkinan epilepsi yang tinggi.

6. Epilepsi sering diwarisi dari orang tua.

Nah itu dia beberapa penyebab seseorang terutama bayi terkena epilepsi.

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda seperti kejang, ada baiknya orang tua langsung berkonsultasi dengan dokter ya!(*)