Find Us On Social Media :

Lewatkan Sarapan Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes, Begini Penjelasannya

By Yuliana Sere, Selasa, 19 Juni 2018 | 12:51 WIB

Jangan pernah lewatkan waktu sarapan

GRID.ID – Banyak manfaat sarapan yang sangat penting bagi tubuh, misalnya membantu berkonsentrasi lebih baik di tempat kerja.

Meski ada banyak manfaat, sering kali beberapa orang tak menyempatkan untuk sarapan.

Entah karena kurangnya waktu, tak merasa lapar atau memang ada keinginan untuk diet.

Namun penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat menyebabkan obesitas, membahayakan jantung dan meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

BACA Dinyatakan Meninggal, Pekerja Migran Asal China Akhirnya Kembali ke Rumah dan Dapati Suaminya Telah Menikahi Wanita Lain

Bagaimana melewatkan sarapan bisa meningkatkan risiko diabetes?

Dr Chen Zhen-Yu, Kepala Divisi Pascasarjana Ilmu Kehidupan di The Chinese University of Hong Kong dan anggota Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife menjelaskan hal ini.

Melewatkan sarapan memengaruhi metabolisme glukosa dan pastinya berkaitan dengan insulin.

Insulin merupakan hormone yang membantu menjaga kadar gula darah agar seimbang.

BACA Selain Raisa Andriana, Baju Lebaran Ayu Ting Ting Juga Sama Persis dengan Syahnaz Sadiqah, Adik Raffi Ahmad

Selama tidur, tubuh berpuasa dan kekurangan makanan mengurangi tingkat glukosa darah.

Untuk mempertahankan kadar glukosa darah yang seimbang, ada proses yang dikenal gluconeogenesis.

Proses ini aktif dalam tubuh yaitu mengubah asam amino (protein) menjadi glukosa.

Dengan berjalannya waktu, tubuh membakar glukosa untuk menghasilkan energi akan terganggu.

BACA Bukan Sekedar Berlibur, Tyas Mirasih: Penginnya Pindah ke Jepang

Akibatnya, risiko diabetes akan meningkat.

Selama tidur selama tujuh jam atau lebih, kadar insulin akan turun.

Dengan melewatkan sarapan dan langsung makan siang atau malam dalam porsi besar maka kadar insulin darah akan naik ke tingkat tinggi.

Jika kamu melewatkan sarapan secara teratur, fluktuasi insulin akan menyebabkan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Ini bisa mengarah ke risiko diabetes yang lebih tinggi.

Jadi, sudahkah kamu sarapan hari ini? (*)