Find Us On Social Media :

Brand Lokal Usung Tema Lukisan Klasik Indonesia untuk Pameran Streetwear Terbesar di Dunia

By Dinda Tiara Alfianti, Senin, 25 Juni 2018 | 12:20 WIB

Monstore yang merupakan nama yang terpilih dari 121 peserta yang ikut serta dalam kurasi yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF).

Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti

Grid.ID - Industri mode Tanah Air kembali mendapatkan kabar membanggakan dari insan kreatif anak bangsa yang berhasil memamerkan karyanya di kancah global.

Kelima brand lokal akan turut serta dalam pameraran streetwear terbesar Agenda Show, di Long Beach, California, Amerika Serikat pada tanggal 28 hingga 30 Juni.

Salah satu brand lokal tersebut adalah Monstore yang merupakan nama yang terpilih dari 121 peserta yang ikut serta dalam kurasi yang diadakan oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF).

(Baca juga: Deret Selebriti Hollywood yang Pernah Kenakan Rancangan Mendiang Desainer Kate Spade)

Pada pameran fashion tersebut, Monstore akan membawakan karya terbaik mereka yang tentunya tetap memberikan unsur Indonesia dalam koleksi busananya.

"Koleksi yang mau kita bawa ke agenda, sih, kita lebih mengangkat art Indonesia kayak karyanya Raden Saleh yang kita kombinasikan dengan lukisan zaman Renaissance," ungkap Dita Sri Lestari yang ditemui Stylo Grid.ID saat konferensi pers yang diadakan Bekraf, Jumat (22/06), di Hard Rock Cafe, Jakarta.

Merek lokal yang sudah berdiri sejak tahun 2009 ini memang memiliki identitas dengan lukisan yang selalu dituangkan ke dalam deretan koleksi busananya.

(Baca juga: Secantik Gaun Pengantin Meghan Markle, Produk Rancangan Desainer Indonesia Terbukti Laris Manis)

"Ciri khas Monstore adalah mengangkat art yang dikombinasi satu dan lainnya, dan dimasukan dalam media kaya kaus, outer, dan media lainnya, kita juga ada aksesori juga," jelasnya.

Tak hanya itu, berbagai inspirasi juga kerap diusung oleh Monstore untuk membuat koleksinya dilirik oleh generasi millennials yang menjadi target pasar mereka.

"Biasanya kita cari tahu apa yang sedang in, kita kaitkan dengan art yang cocok. Bisa juga dengan mode throwback yang memunculkan tren lama dengan cara yang lebih kekinian," kata Dita.