Find Us On Social Media :

Pangeran Harry Tolak Meghan Markle untuk Pegang Tangannya, Kenapa Ya?

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 6 Juli 2018 | 16:16 WIB

Pangeran Harry dan Meghan Markle

Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih

Grid.ID - Pangeran Harry dan Meghan Markle menunjukkan banyak kemesraan di depan publik selama pertunangan mereka.

Namun, setelah menikah mereka justru mengurungkan niat untuk bersikap mesra di depan umum.

(Baca juga: Tak Ada Ratu, Meghan Markle dan Pangeran Harry Kembali Bergandengan Tangan di Depan Umum)

Bermesraan di depan umum atau istilah yang dikenal dengan Public Display of Affection (PDA).

Yakni, sebuah tindakan intim pasangan yang dipertontonkan kepada khalayak.

Dalam video yang diposting oleh The Sun, Harry terlihat menolak usaha Meghan untuk memegang tanggannya.

Saat itu keduanya sedang berada dalam acara Young Leaders Reception di Istana Buckingham.

(Baca juga: Bertitel Bangsawan, Simak Kehidupan Asli Pangeran Harry dan Meghan Markle di Rumah)

Di dalam video, Meghan nampak berusaha meraih tangan Harry.

Merespon itu, Harry justru menarik diri dengan cepat.

Mungkin saja itu menandakan adanya sebuah masalah, hanya saja baik Harry maupun Meghan sedang berusaha menjaga etika kerajaan.

Sementara itu, kerajaan menjelaskan bahwa tidak ada aturan tertulis jika pasangan kerajaan saling menunjukkan sikap mesra satu sama lain di depan publik.

(Baca juga: Tak Ditemani Pangeran Harry, Meghan Markle Bingung Akan Aturan Kerajaan)

"Sang Ratu jarang berpegangan tangan dengan suaminya di depan umum, dan nampaknya ini telah menjadi peraturan tak tertulis bagi para bangsawan lainnya," jelas pakar bahasa tubuh Robin Kermodetold dilansir oleh Grid.ID dari Women's Health.

Pangeran William dan Kate Middleton juga mematuhi aturan tersebut.

(Baca juga: Pangeran Harry Melakukan Perjalanan Rahasia ke Afrika, Apa ya yang Dilakukannya?)

"Sangat jelas bahwa William dan Kate secara emosional dekat, bagaimanapun, mereka tampaknya tidak merasa perlu untuk membuktikan cinta mereka, terutama ketika acara resmi kenegaraan," jelas Kermodetold.

(*)