Find Us On Social Media :

Bisa Mengancam Nyawa, Inilah Bahaya dari Sepsis, Apa sih Itu?

By Pradipta Rismarini, Selasa, 10 Juli 2018 | 19:56 WIB

sepsis mengancam nyawa

Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta R

Grid.ID – Infeksi bisa terjadi karena berbagai hal.

Seperti contohnya dari virus atau bakteri.

Infeksi juga bisa terjadi di beberapa bagian tubuh, baik bagian luar tubuh seperti kulit hingga ke organ dalam.

Baru-baru ini, ada infeksi yang tengah menjadi perbincangan, yaitu disebut dengan sepsis.

(BACA JUGA: Sering Digigit Nyamuk? Cari Tahu Alasannya dengan Lakukan Tes Pada Kaos Kaki, Diapain ya?)

Namun, sebetulnya apakah itu?

Dilansir Grid.ID dari laman Prevention, sebagian besar masyarakat memahami bahwa sepsis adalah infeksi.

Namun secara teknis, ini adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh meluncurkan respon ekstrem terhadap infeksi.

Baik yang disebabkan oleh bakteri, jamur atau virus.

(BACA JUGA: Ampuh Deteksi Hingga 10 Jenis Kanker, Kenali Metode Terbaru Ini, Seperti Apa?)

Jadi penyakit ini tidak disebabkan oleh agen tertentu dan tidak ada penyebab tunggal untuk sepsis.

Jika tidak ditangani, sepsis bisa sangat membahayakan, di mana bisa sebabkan syok septik yang ditandai dengan tekanan darah yang turun dan detak jantung yang melemah.

Apa yang menyebabkan sepsis?

Sepsis terbentuk ketika infeksi yang sudah dimiliki memicu reaksi sistem kekebalan intens yang akan mengirim bahan kimia peradangan berbahaya ke dalam aliran darah.

(BACA JUGA: Rutin Jalan Kaki 30 Menit Sehari, Inilah 3 Manfaat yang Akan Kamu Dapat)

Bahan kimia akan sebabkan pembekuan darah, aliran darah bocor, dan dapat memblokir aliran darah ke organ-organ.

Tidak perlu infeksi yang serius, menggigit kuku juga bisa menjadi pemicu dari sepsis dan bisa merambah ke organ lainnya.

Siapa pun bisa terkena sepsis, namun seorang dengan usia di atas 65 tahun  memiliki risiko yang lebih tinggi.

Lantas apa saja gejala dari sepsis?

1. Detak jantung meningkat

2. Demam dan menggigil

3. Berkeringat

Kenali gejalanya dan segera obati luka sekecil apa pun itu untuk menghindari sepsis. (*)