Find Us On Social Media :

5 Fakta Mengenai Baku Tembak Antara Densus 88 dan Teroris di Kaliurang

By Seto Ajinugroho, Minggu, 15 Juli 2018 | 17:38 WIB

Suasana di lokasi baku tembak

Grid.ID - Densus 88 melakukan penangkapan kepada tiga orang teroris di jalan Kaliurang km 9,5, Sabtu (14/7).

Teroris sempat melakukan perlawanan dengan menyerang petugas berwenang ketika akan diamankan.

Hingga akhirnya terjadilah baku tembak di tempat kejadian.

Berikut 5 fakta mengenai kejadian tersebut.

BACA : Janda Soekarno Tanyakan Kepada Masyarakat Jepang, Bisakah Cinta Terbeli Dengan Uang?

1. Dua anggota polisi terluka

Teroris sempat menyerang polisi saat hendak ditangkap.

Akibatnya dua orang polisi terluka terkena sabetan senjata tajam yang dibawa oleh teroris.

"Di bacok, terluka dibagian tangan dan bagian pinggang," ujar Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto seperti dikutip dari Kompas.com.

2. Tiga orang teroris ditangkap

Usaha Densus 88 dalam penangkapan ini berhasil walaupun dua anggotanya harus terluka.

Tiga orang teroris berhasil diringkus.

BACA : Ani Yudhoyono Berbagi Kisah 10 Tahun Perjalanan Menemani Sang Suami

"Ada tiga orang yang diamankan pada hari ini," ujar AKBP Yuliyanto.

3. Teroris sempat sandera warga

Seorang warga RT 01/RW 44 Gondangan, Sardonoharjo, Sleman bernama Qotimah (35) sempat disandera oleh seorang teroris.

Beruntung setelah berontak Qotimah bisa lepas dan menyelamatkan diri.

"Dia bawa senjata celurit. Kakak ipar saya tidak sempat lari, terus dihampiri dan celurit di lingkarkan ke leher. Saat menyandera kakak, orang itu sempat tanya temannya lari ke arah mana," tutur Biworo adik ipar Qotimah.

BACA : Dipanggil 'Bro Saddiq' oleh Presiden Jokowi, Menteri Olahraga Malaysia Tertawa Terkekeh di dalam Mobil

"Kakak saya lari minta tolong, sempat terjatuh. Terus ada dua orang, mungkin polisi tapi berpakaian preman, datang dari arah Barat yang menolong," tambahnya.

4. Teroris bajak truk dan tabrak garasi rumah penduduk

Salah satu teroris sempat membajak sebuah truk untuk digunakan melarikann diri.

Tapi truk bajakan itu berhenti setelah masuk ke dalam gang dan menabrak garasi rumah yang tak lain milik Qotimah.

"Kakak ipar saya itu mendengar suara seperti tabrakan, terus keluar. Ya itu, ternyata truk menabrak garasi," ungkap Biworo adik ipar Qotimah.

5. Dikepung polisi selama 2 jam

Teroris yang menabrak garasi dan gagal menyandera Qotimah lantas dikepung oleh polisi selama 2 jam sebelum maghrib.

"Sempat dikepung ya sekitar hampir 2 jam dari sebelum magrib," ucap Biworo.

Hingga polisi akhirnya berhasil meringkus teroris yang ada di sekitaran rumah Qotimah.

"Saya tidak tahu posisinya (terduga teroris) lari ke dalam rumah atau gimana saat dikepung. Kalau kaca mobil ini seperti terkena proyektil peluru," tambah Biworo.(*)