Find Us On Social Media :

Kisah Firsa, Bocah 2 Tahun yang Kerap Diejek Karena Dubur Buatan di Perutnya

By Arif B Setyanto, Senin, 16 Juli 2018 | 07:17 WIB

Firsa dan ibunya

Grid.ID - Firsa (2) seharusnya dapat bermain tanpa merasakan malu dengan teman-teman sebayanya.

Tapi, bocah yang berasal dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat ini malah kerap mendapat ejekan.

Firsa lahir dengan kondisi tidak normal.

Dia lahir tanpa tempat pembuangan atau lubang dubur.

(BACA JUGA : Sering Dinyinyiri, Ayu Ting Ting Beberkan Cara Jitu Menghadapi Haters )

Agar bisa tumbuh normal, dokter yang menanganinya harus membuat lubang di bagian perut untuk buang kotoran setiap hari.

Firsa pun tumbuh seperti anak-anak normal pada umumnya.

Namun, di perutnya terdapat kantong plastik yang diikat kain untuk menampung kotoran.

Nah, itulah yang membuat Firsa diejek oleh teman-temannya.

(BACA JUGA : Kisruh Bendera yang Dipakai Muhammad Zohri, Berikut Perbedaan Mendasar Bendera Indonesia dan Polandia )

Orangtua Firsa, Safaruddin (30) dan Asriasi (25) mengaku cemas dengan kondisi anaknya.

Mereka khawatir, kelainan yang dialami anaknya mempengaruhi kondisi psikologis Firsa, misal minder atau tak percaya diri di masa mendatang.

“Sebagai orangtua tentu berharap anaknya tumbuh normal seperti anak lainnya," kata orangtua Firsa dikutip dari Kompas.com.

Mereka pun ingin sekali membawa Firsa ke dokter untuk menjalani operasi pembuatan dubur.

(BACA JUGA : Janda Soekarno Tanyakan Kepada Masyarakat Jepang, Bisakah Cinta Terbeli Dengan Uang? )

Namun apa daya, Safaruddin dan Asriasi tak mampu berbuat banyak.

Safaruddin mengaku tak memiliki pekerjaan tetap.

Dia kerap jadi buruh bangunan jika ada tetangga atau kontraktor yang membutuhkan tenaganya.

Hal itu juga tidak rutin setiap hari.

(BACA JUGA : Usai Kabar Nikah dengan Sunu Matta Band, Umi Pipik Dikerubungi Jamaah )

Ditambah, beberapa bulan lalu Safaruddin mengalami kecelakaan hingga patah tulang kaki.

"Saya selalu berusaha agar bisa dioperasi tapi kondisi saya sebagai buruh bangunan yang tidak menentu (pendapatnya), terus terang tak mampu membawa anak saya dioperasi,” ucap Safaruddin. (*)