Find Us On Social Media :

Menurut Penelitian, Jongkok di Toilet Lebih Bahaya Ketimbang Duduk

By Hastin Munawaroh, Senin, 16 Juli 2018 | 12:48 WIB

Jongkok di toilet lebih bahaya ketimbang duduk

Grid.ID - Berjongkok di toilet umum mungkin sesuatu yang dilakukan sebagian besar orang sebagai upaya menghindari perpindahan kuman.

Namun, sebuah penelitian menunjukkan posisi jongkok sebenarnya lebih buruk untuk kesehatan ketimbang duduk di toilet.

BACA: Meira Anastasia Kenang Masa Berambut Panjang Bersama Ernest Prakasa

Ahli Mikrobiologi Klinis Universitas Leicester, Dr. Primrose Freestone menyatakan, kita tak akan terkena penyakit menular hanya karena duduk di toilet.

Freestone menambahkan, penyakit usus melibatkan transfer bakteri dari tangan ke mulut, bukan dari kulit.

BACA: Emma Watson Tiru Gaya Busana Stylish ala Meghan Markle Saat Saksikan Pertandingan Olahraga, Lebih Modis Mana?

"Kulit manusia ditutupi oleh lapisan bakteri dan ragi yang berfungsi sebagai pelindung efektif," tandas Freestone.

Jadi, kita tak perlu lagi merasa takut untuk duduk di toilet.

BACA: Aneh Tapi Sering Dilakukan, Ini 5 Alasan Kenapa Wanita Suka Foto Selfie Sehabis Makeup

Lalu, mengapa jongkok di toilet dikatakan lebih berbahaya ketimbang posisi duduk?

Terapis fisik, Brianne Grogan mengungkapkan, berjongkok justru meningkatkan risiko infeksi dan sebabkan cidera.

BACA: Ratu Letizia Tampil Modis Saat Kenakan Sepatu PVC Seharga Satu Juta Rupiah

Menurut penuturan Grogan, jongkok di atas toilet membuat otot-otot tegang.

Selain itu, posisi jongkok juga menyulitkan urin untuk dikeluarkan.

BACA: Kembali Rujuk, yuk Intip Potret Mesra Tata Janeeta dan Mehdi Zati

Saat jongkok di toilet duduk, yang ada malah kita konsentrasi untuk menjaga keseimbangan.

Hal itu membuat panggul menjadi tegang dan kita tak bisa mengosongkan kandung kemih.

BACA: Penampilan Simpel Nagita Slavina Saat Hadiri Baby Shower Sang Adik Justru Bikin Salah Fokus, yuk Lihat!

Pengosongan kandung kemih yang tak tuntas akan berujung pada peningkatan frekuensi dan urgensi buang air kecil.

Bahkan dalam kasus yang ekstrem, hal itu dapat berkontribusi pada kemungkinan infeksi kandung kemih.

(*)