Find Us On Social Media :

Kisah Michael Carroll, Pemenang Lotre Rp 223 Miliar yang Hidup Foya-Foya Hingga Bangkrut Jadi Tukang Sampah

By Linda Rahmadanti, Rabu, 18 Juli 2018 | 17:31 WIB

Michael Carroll

Laporan Wartawan Grid.ID, Linda Rahmad

Grid.ID - Tidak semua orang bisa menggunakan uang dengan bijak.

Hal tersebut seperti yang terjadi pada Michael Carroll.

Pria yang dikenal sebagai pemenang lotre legendaris dan mendapat julukan 'Lotto Lout' di Inggris ini, awalnya merupakan pria biasa yang bekerja sebagai pengemas biskuit dengan penghasilan 204 Poundsterling atau setara dengan Rp 3 juta per minggu.

(Baca: Jawaban Nikita Mirzani Saat Ditanya Uya Kuya Soal Kabar Kehamilannya)

Kemenangan lotrenya di tahun 2002 silam berhasil mengubah hidupnya.

Michael Carroll berhasil memenangkan lotre sebesar 15,5 Poundsterling Dollar AS atau setara dengan kurang lebih Rp 223 Miliar.

Carroll yang saat itu baru berusia 19 tahun menghabiskan uang tersebut untuk minum, berjudi, menyewa perempuan, hingga membeli obat-obatan.

(Baca: Kondisi Shakira Aurum Nggak Berdaya, Denada Khawatir Anaknya Tidak Bisa Menari)

Tak hanya itu, Carrol juga membeli sebuah rumah di dekat Swaffham, Norfolk.

Rumah tersebut tidak dirawat dan dihancurkan begitu saja ketika dijual.

Dilansir Grid.ID dari dailymail, di tahun 2003, pengeluaran Carroll untuk keperluan merokok dan membeli kokain sebesar 3000 Dollar AS atau setara dengan Rp 43 juta setiap harinya.

Ia juga sering menggelar pesta di rumahnya senilai 500.000 Dollar AS atau setara dengan Rp 7 Miliar.

(Baca: Hati Denada Hancur Melihat Putrinya Harus Diberi Obat Penenang Setiap Seminggu Sekali)

Selain cara yang telah disebutkan, Carroll menghabiskan uangnya dengan membeli banyak mobil mewah yang ia tabrakan ke arena pacuan kuda buatannya sendiri.

Hanya butuh waktu delapan tahun untuk Carroll bisa menghabiskan semua uang lotrenya.

Kini Carroll kembali hidup dengan penghasilan 67 Dollar AS atau setara dengan Rp 900 ribu per minggu sebagai tukang sampah.

"Pesta telah berakhir dan saatnya kembali ke kenyataan," ucap Carroll kepada Daily mail pada tahun 2010. (*)