Find Us On Social Media :

Gempa Bumi Lombok, BMKG Minta Masyarakat Tetap Waspada Gempa Susulan

By Dianita Anggraeni, Minggu, 29 Juli 2018 | 11:43 WIB

Gempa terjadi sekitar pukul 05.47 WIB tersebut terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Minggu (29/7/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni

Grid.ID - Kepala Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk waspada terhadap ancaman gempa susulan meskipun dengan intensitas dan magnitude yang kecil.

Seperti diketahui, gempa bumi tektonik mengguncang Lombok, Bali dan Sumbawa pada Minggu (29/7/2018) dengan kekuatan 6,4 SR.

(Baca juga: Marissa Nasution dan Suami Panik di Apartemen Saat Diguncang Gempa Bumi!)

Gempa yang terjadi sekitar pukul 05.47 WIB tersebut terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km.

"Hingga saat ini (pukul 10.31) telah terjadi 79 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7 SR.”

“Karenanya kami meminta masyarakat untuk tetap waspada namun tetap tenang dan jangan panik," ungkap Dwikorita, Minggu (29/7/2018) dalam siaran pers di akun instagram @infoBMKG.

(Baca juga: Terkubur Puing-Puing Bangunan Akibat Gempa Bumi, Ajaib! Nenek Ini Masih Hidup)

Dwikorita juga meminta masyarakat untuk tidak memercayai berita hoax yang menyebar pasca gempa.

Hingga saat ini, kata dia, BMKG terus memantau perkembangan gempa dari Pusat Gempa Nasional (PGN) Jakarta.

"Guna mengantisipasi munculnya informasi simpang siur dan hoax, BMKG melalui akun Twitter @InfoBMKG akan terus menginformasikan perkembangan gempa," tuturnya.

(Baca juga: Pulau Madura Kawasan Rawan Gempa, Ini Penjelasan BMKG)

Lebih lanjut, Dwikorita menerangkan hasil analisis BMKG bahwa gempa bumi yang terjadi di Lombok merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).

Gempa bumi dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI), Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI).

(Baca juga: Warga Sempat Berhamburan ke Luar Rumah dan Pengajian Dihentikan, Gempa Sumenep Ternyata Akibat Patahan)

Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.

"Gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," pungkas Dwikorita.

(*)