Find Us On Social Media :

Melahirkan Anak Melalui Operasi Caesar Rupanya Berasal dari Ritual Kuno

By Seto Ajinugroho, Sabtu, 4 Agustus 2018 | 21:33 WIB

ilustrasi

Grid.ID - Rabu lalu (1/8), Putri Jokowi, Kahiyang Ayu melahirkan anak pertamanya.

Proses kelahiran putri presiden Indonesia itu dilakukan secara caesar di RS YPK Mandiri, Menteng, Jakarta.

Tentunya selain Kahiyang ada banyak perempuan di bumi yang melahirkan bayinya melalui operasi caesar.

Metode melahirkan secara caesar biasanya dipilih karena melahirkan secara normal melalui Miss V dianggap tidak memungkinkan atas dasar resiko komplikasi medis.

BACA : Kemenkes Menunda Imunisasi Rubella bagi Umat Muslim Karena Sertifikat Halal MUI Belum Terbit

Namun tahukah anda kapan dan bagaimana ada prosedur operasi caesar?

Rupanya operasi caesar sudah ada sejak zaman dahulu tepatnya zaman Romawi Kuno.

Nama caesar sendiri dipercaya diambil dari Penguasa Romawi, Julius Caesar.

Sayangnya, beberapa ahli menyebut hal itu mitos belaka. Nama prosedur ini bukan dari bahasa Romawi, melainkan Latin 'caedare' berarti memotong.

Usut punya usut operasi caesar berawal dari ritual zaman Romawi Kuno.

Saat itu jika ada seorang perempuan hamil meninggal saat persalinan maka baru boleh melakukan metode ini.

BACA : Jangan Tolak Imunisasi Measles Rubella Karena Risikonya Bisa Fatal

Kenapa? karena menurut ritual Romawi dan kepercayaan, mereka melarang keras seorang ibu yang meninggal dalam keadaan hamil dikubur.

Hal itu dianggap tabu dan melanggar aturan agama.

Lebih lanjut seiring berjalannya waktu, proses operasi caesar digunakan untuk menyelamatkan kehidupan bayi yang baru lahir.

Catatan medis paling lengkap perihal operasi caesar zaman kuno terjadi tahun 1316.

Saat itu Robert II dari Skotlandia dilahirkan melalui bedah caesar.

Operasi berhasil, namun sang ibu, Marjorie Bruce meninggal setelah melakukan metode tersebut.

BACA : Bukan Rano Karno, Inilah Sang Pencipta Karakter Si Doel

Baru pada tahun 1500-an, dokter asal Prancis bernama Francois Rousset melanggar tradisi medis kala itu yang menyebutkan operasi caesar harus dilakukan jika ibu yang bersangkutan sudah meninggal (seperti zaman Romawi).

Rousset kemudian mengaplikasikannya kepada perempuan hamil yang masih hidup untuk melakukan operasi caesar saat persalinannya.

Meski ada beberapa perempuan yang berhasil bertahan hidup melaluinya, prosedur ini tetap berisiko komplikasi infeksi.

Perkembangan ilmu kedokteran yang semakin maju kemudian menutupi celah akan adanya infeksi setelah operasi caesar.

Hingga sekarang operasi caesar sering dilakukan jika persalinan normal tak memungkinkan.(*)