Find Us On Social Media :

Akibat Gempa Lombok, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Bangunan, Saat Ditemukan Tim SAR Sang Ayah Peluk Erat Putrinya

By Dewi Lusmawati, Senin, 6 Agustus 2018 | 07:08 WIB

Ilustrasi gempa

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID - Semua orangtua pasti ingin melindungi, merawat dan menjaga anak-anaknya.

Entah itu dalam keadaan suka maupun duka.

Hal demikian juga terjadi pada keluarga asal Lombok, NTB berikut ini.

Pasalnya sang ayah ditemukan tertimbun beton dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi memeluk erat jenazah putrinya tercinta.

BACA JUGA: Gempa Lombok Terasa Hingga di Bali, Artis Hollywood Chrissy Teigen Selamatkan Diri Dalam Keadaan Telanjang

Satu keluarga menjadi korban gempa bumi magnitudo 7 yang mengguncang Pulau Lombok, dan Sumbawa, NTB, hingga Bali, pada Minggu (5/8/2018), pukul 19.46 Wita.

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan menemukan satu keluarga atas nama Alimun, Reni, Elsa, Linda, dan Fauzan yang meninggal dunia tertimbun reruntuhan bangunan beton di Tembobor, kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (6/8/2018).

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, tim SAR gabungan yang melakukan upaya evakuasi berasal dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, dan Tim Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa.

Upaya evakuasi kelima korban dilakukan dengan cara pengeboran dan membelah bangunan beton menggunakan martil.

BACA JUGA: Kondisi Mencekam Sesaat Setelah Gempa 7 SR Guncang Lombok dan Bali

Saat berhasil membongkar bangunan beton, tampak jenazah Alimun sedang memeluk erat seorang anak perempuannya yang juga sudah tidak bernyawa.

Semua korban sudah berhasil dievakuasi. Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Lombok Utara," kata anggota Tim SAR melalui pesan singkat telepon selular, seperti dikutip dari Antara.

Berdasarkan laporan sementara yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB hingga Senin pukul 04.00 Wita, jumlah korban gempa bumi dahsyat tersebut sudah mencapai 82 orang.

Seluruhnya tersebar di Kabupaten Lombok Utara 65 orang, Lombok Barat sembilan orang, Lombok Tengah maupun Lombok Timur masing - masing dua orang serta Kota Mataram empat orang.

BACA JUGA: Lombok Digucang Gempa Lebih Besar, Warga Berhamburan Dijalanan

Sementara jumlah korban luka-luka masih dalam proses identifikasi karena mereka tersebar di Puskesmas dan rumah sakit se-Pulau Lombok. Sebagian besar dibawa oleh anggota keluarganya.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi bermagnitudo 7 pada Minggu (5/8/2018) berpusat di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dikutip dari Tribunnews.com, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa bumi bermagnitudo 7 yang berpusat di lereng Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan gempa bumi utama (main shock) dari rangkaian gempa terdahulu.

Artinya, gempa dengan magnitudo 6,4 pada 29 Juli lalu merupakan gempa awalan (fore shock).

BACA JUGA:Begini Definisi Gempa Tektonik yang Kembali Mengguncang Pulau Lombok

Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.

BMKG menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bumi telah berakhir pada Minggu pukul 21.25 Wita.(*)