Find Us On Social Media :

Perayaan 100 Hari Usia Anak, Moa Aeim Jelaskan Menurut Sejarah Korea

By Rissa Indrasty, Minggu, 12 Agustus 2018 | 21:28 WIB

Moa Aeim saat ditemui Grid.ID bersama Lee Jeong Hoon di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (12/8/2018).

Laporan Wartawan Grid.Id, Rissa Indrasty

Grid.ID - Lee Jeong Hoon dan Moa Aeim baru saja menggelar acara 100 hari lahirnya putri mereka, yaitu Kimora Hazel Amber Lee atau yang akrab disapa Kimora.

Acara tersebut digelar sesuai dengan tradisi kebudayaan negri ginseng, korea, dimana tempat Lee Jeong Hoon berasal.

Jaman dahulu, menurut kebudayaan korea, sangat sulit untuk seorang anak hidup lebih dari 100 hari.

(Baca Juga Senang Mengajar, Indra Bekti Ingin Mendirikan Sekolah Public Speaking)

Moa Aeim pun menceritakan sejarah perayaan 100 hari kelahiran seorang bayi menurut kebudayaan Korea.

"konon itu di Korea banyak perang, jadi ketika bayi itu sudah melewati masa 100 hari itu, berarti mereka itu kuat karena biasanya sakit, meninggal," ungkap Moa Aeim saat ditemui Grid.ID bersama Lee Jeong Hoon di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (12/8/2018).

(Baca Juga Agar Tidak Salah Memodifikasi Motor, Ketahui Dulu Tren Alirannya Motor Custom)

Kerap terjadi musibah, dahulu banyak anak di korea yang tidak bisa hidup lebih dari 100 hari sehingga tradisi perayaan 100 hari kelahiran anak menjadi suatu berkah.

"perang dan kecelakaan, atau karena apa jadi banyak bayi yang enggak bisa bertahan hidup sampai 100 hari, makanya sekarang dirayakan," lanjut Moa Aeim.