Find Us On Social Media :

Serunya Lomba Balap Karung, Berikut 5 Makna Lomba Agustusan

By Octa, Rabu, 15 Agustus 2018 | 20:22 WIB

Lomba balap karung

Grid.ID - Merayakan HUT RI 17 Agustus, identik dengan lomba yang seru.

Ada lomba individu maupun yang diselenggarakan secara beregu.

Lomba individu yang populer diantaranya, balap karung dan makan kerupuk.

Nah kalau yang beregu, nggak lain adalah tarik tambang serta panjat pinang.

Lomba-lomba yang seru itu, dibikin bukan tanpa makna loh.

Dari berbagai sumber, didapat makna-makna yang tersimpan dari lomba Agustusan itu.

(BACA JUGA : Tumpeng Jadi Makanan Khas Menyambut HUT RI, Ini Sejarah dan Maknanya)

1. Makan krupuk

Jaman perang dulu, masyarakat Indonesia makan apa adanya tetapi tetap bersemangat merebut kemerdekaan dari penjajah.

Makanan yang mudah terjangkau bagi masyarakat satu di antaranya yaitu kerupuk.

Entah siapa yang pertama kali yang menemukan ide lomba ini.

Cara main lomba ini yakni kerupuk diikat dengan tali dan ditempatkan sejajar pada posisi mulut peserta lomba.

Peraturannya sederhana, peserta akan makan kerupuk sambil berdiri dengan tangan terikat.

Setelah aba-aba seelsai, peserta akan berlomba-lomba menghabiskan kerupuk tercepat.

Peserta yang paling cepat menghabiskan kerupuk dinyatakan sebagai pemenang.

2. Balap karung

Menurut berbagai sumber, lomba ini terlahir dari wujud perayaan atas kemerdekaan Indonesia.

Saat dijajah masyarakat Indonesia sulit mendapat pakaian layak karena bahan sandang banyak diambil oleh penjajah.

Mau tak mau pribumi mengunakan pakaian yang terbuat dari bahan karet, plastik, atau karung goni.

Karung ini memilik tekstur kasar terasa gatal ketika digunakan.

Setelah merdeka dari penjajah, masyarakat mewujudkan kemerdekaan dengan menginjak-injak karung.

(BACA JUGA : Tak Sengaja Pungut Kotak Panjang Berwarna Emas dari Tempat Sampah, Ketika di Buka Isinya Amat Istimewa)

3. Sepeda lambat

Keseimbangan dan jangan terburu-buru jadi makna lomba yang satu ini.

Tanpa disadari, terkadang kita lupa dalam menyelesaikan suatu masalah cenderung buru-buru.

Justru kadang disaat kita terlalu berfikir dan mengambil tindakan yang cepat mungkin ada 1 bagian yang kita terlupa, hal itu lah yang menyebabkan ketidakseimbangan.

4. Tarik tambang

Lomba ini ternyata tak sekedar tarik-menarik tali tambang.

Permainan ini ternyata mengajarkan bahwa untuk mengalahkan lawan atau penjajah diperlukan persatuan dan kekuatan bersama.

5. Panjat pinang

Panjat Pinang sudah ada sejak jaman Belanda dan saat ini masih jadi lomba tradisional yang populer.

Ketika ada hajatan atau pesta pernikahan, orang Belanda akan menyisipkan permainan panjat pinang.

Agenda tersebut memang diperuntukan untuk warga pribumi.

Bekerja sama dan atur strategi untuk dapat sampai puncak, jadi makna lomba agustusan yang satu ini.(*)