Find Us On Social Media :

Malaysia Rugi Rp10 Triliun Akibat Subsidi BBM, Indonesia Malah Untung

By None, Senin, 20 Agustus 2018 | 15:44 WIB

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad dan Presiden RI Joko Widodo.

Grid.ID - Perekonomian Malaysia sedang diujung tanduk.

Menteri Keuangan Malaysia Lim Guang Eng menjelaskan total utang Malaysia mencapai 1.087 triliun Ringgit (Rp3.500 triliun) dengan rasionya terhadap PDB lebih dari 60 persen.

Kabarnya utang tersebut berhilir pada kasus mantan Perdana Menterinya (PM) Najib Razak pada skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Polisi bahkan menggeledah rumah pribadi mantan Perdana Menteri Malaysia selama lebih dari 24 jam saat kasus itu berlangsung beberapa bulan yang lalu.

Hasilnya polisi menemukan 284 kotak berisi, mulai dari uang hingga tas yang penuh perhiasan yang langsung disita.

(Baca Juga: Asri Welas Sempat Panik dan Rekam Kejadian Badai Pasir di Mekah)

Dilansir dari The Star, Polisi menyita 284 kotak berisi bermacam-macam barang mulai dari jam tangan, tas, perhiasan, hingga uang tunai dalam jumlah besar.

"Barang yang disita antara lain 284 kotak yang berisi tas. Personel kami memeriksa tas-tas ini dan menemukan berbagai mata uang dari Ringgit Malaysia hingga Dolar AS, jam tangan dan perhiasan dalam 72 tas," kata seorang petugas Kepolisian, Comm Amar.

Sekarang, Pemerintah Pakatan Harapan (PH) Malaysia telah memenuhi janji untuk mencabut Pajak Barang dan Jasa (GST).

Menteri Keuangan Lim Guan Eng mengatakan pendahulunya, mantan perdana menteri Najib Razak, telah menjatuhkan 6 persen GST dan dampaknya membahayakan posisi keuangan negara.

Lim lebih lanjut menunjukkan bahwa pemerintah baru di bawah Perdana Menteri Mahathir Mohamad membantu kelompok B40 dengan memperbaiki harga bensin dan solar RON95 dengan harga masing-masing 2.20 (Rp7 ribu) ringgit dan 2.28 ringgit (Rp8 ribu) per liter.