Find Us On Social Media :

Ponsel Zaman Dulu Kembali Laris karena Mampu Mengurangi Konflik

By None, Senin, 20 Agustus 2018 | 19:20 WIB

Ponsel zaman dulu yang kembali diminati

Hal ini juga didukung oleh pernyataan Dr Daria Kuss, seorang psikolog yang telah mempelajari efek penggunaan smartphone.

(Baca Juga: Ririn Ekawati Curhat Soal Ini di Instagram Miliknya, Bikin Sedih!)

Menurut Kuss, pengguna smartphone sering mengalami kecanduan asli dan mereka sadar atas hal itu.

"Mereka sadar bahwa mereka menggunakan ponselnya terlalu banyak, tapi mereka juga tidak dapat menghentikan diri mereka sendiri,"

"Mereka takut melewatkan apa pun yang mungkin terjadi pada sosial media mereka dan takut ketinggalan informasi yang sedang viral," lanjut Kuss.

Ini dapat menyebabkan gejala seperti menarik diri dari kehidupan sosial karena terlalu asyik dan nyaman berada di dunia maya yang mereka ciptakan sendiri.

Orang-orang mulai kehilangan kontrol atas waktunya dan tenggelam dalam ponsel cerdas beserta koneksi internet cepat mereka.

Angka penjualan ponsel zaman dulu dinilai sebagai awal yang baik karena banyak pengguna yang mulai merasa lelah dengan tekanan dari media sosial.

(Baca Juga: Nggak Nyangka, China Produsen Emas Terbesar di Asia daripada Indonesia)

Seperti Erskine yang merasa bahwa menggunakan ponsel sederhana tanpa internet bisa membuat hidupnya merasa lebih baik dan jauh dari konflik.

Ponsel zaman dulu hanya bisa digunakan untuk berkirim pesan dan menerima telepon secara tradisional dan itu artinya, kamu juga tidak akan bisa membuka Instagram di ponsel itu.

Meski tak digunakan secara utuh 100% dan biasanya orang masih tetap memiliki ponsel cerdas selain ponsel zaman dulu.

Kamu bisa belajar mengontrol kebutuhan terhadap media sosial dan ponsel dengan cara ini.

Apakah kamu setuju dengan hal tersebut? (*)

Artikel ini pernah tayang di Intisari.grid.id dengan judul

"Ponsel Zaman Dulu Tanpa Internet Kembali Laris, Ternyata Ini Pemicu Utamanya"