Find Us On Social Media :

Dinilai Berjasa Terhadap Masyarakat Suku Dayak, Susi Pudjiastuti Dapat Gelar Kehormatan ‘Dau Mening’

By Linda Rahmadanti, Sabtu, 25 Agustus 2018 | 11:18 WIB

Menteri Susi Pudjiastuti

“Saat masyarakat sulit dengan transportasi udara untuk (pengangkutan) sembako dan perjalanan orang ke kota untuk pendidikan dan kegiatan ekonomi, maka di situlah Ibu Susi memberikan perhatian yang besar sejak 2006 sampai dengan sekarang,” ungkap Marthin.

Lebih lanjut Marthin menjelaskan, gelar ‘Matahari’ diberikan kepada orang yang dianggap telah membawa berkah kepada kehidupan manusia.

Sedangkan ‘Cerah’ melambangkan kebersihan dan kejernihan hati dalam membangun masyarakat.

(Baca: Ungkapan Haru Vino G Bastian saat Ulang Tahun Mendiang Ayahnya, Bastian Tito)

Selain itu, ia berpendapat Menteri Susi pantas menerima gelar kehormatan tersebut karena kepedulian dan kecintaannya terhadap masyarakat Dayak.

“Harapan kami warga Dayak kepada Ibu Susi agar beliau terus bersemangat membangun bangsa kita di seluruh nusantara ini. Kami terus mendoakan beliau, mendukung beliau tetap kuat, tetap sehat, dan semangat untuk mengabdi bagi bangsa dan masyarakat kecil,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Susi sangat berterima kasih atas pemberian gelar kehormatan dan penerimaan warga Dayak terhadapnya.

(Baca: Ini Dia Deretan Belanjaan yang Dibeli Zumi Zola Disinyalir dari Gratifikasi, Bahkan Ia Beli Ikat Pinggang Seharga Rp 40 Juta)

“Saya ucapkan terima kasih, ini kehormatan yang sangat luar biasa. Semoga saya terus diberi kesempatan, diberi kekuatan untuk bisa terus membantu dengan penerbangan atau apapun kerja yang bisa saya sumbangkan untuk membantu masyarakat di wilayah Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Menteri Susi juga sedikit mengisahkan awal mula penerbangan Susi Air dirintis di Kaltim.

Menurutnya, awalnya Susi Air hanya membantu mengisi kekosongan penerbangan di Samarinda dan Nunukan saat terjadi kerusuhan di bandara.

(Baca: Salut! Nenek Berusia 75 tahun Ini Berhasil Jadi Binaragawati Tertua)

Setelah bekerja sama dengan Pemda setempat, mulailah Susi Air merintis penerbangan di wilayah Kaltim bahkan hingga wilayah pedalaman dan perbatasan yang sulit dijangkau.

“Waktu kerusuhan di Tarakan, pilot saya memang sudah tidak ada lagi penerbangan, tapi tetap terbang khusus untuk menerbangkan nasi bungkus dari Nunukan dan Malinau untuk menyuplai saudara-saudara kita yang ada di airport Tarakan,” kenangnya. (*)