Find Us On Social Media :

Cuma di Papua, Mobil Toyota Fortuner dan Mitsubishi Triton Dijadikan Angkutan Umum

By Novita Desy Prasetyowati, Rabu, 29 Agustus 2018 | 12:11 WIB

Sigit Arifianto

Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati

Grid.ID - Seperti namanya, angkutan umum merupakan kendaraan yang bisa digunakan oleh masyarakat umum. dan untuk mengangkut barang apapun.

Oleh karena itu, umumnya angkutan umum di wilayah perkotaan Indonesia menggunakan mobil dengan harga yang relatif murah.

Namun, berbeda halnya dengan angkutan umum yang ada di pedalaman Papua.

BACA JUGA: 8 Makanan Rekomendasi Para Ahli yang Baik Dikonsumsi Setelah Berolahraga

Mobil-mobil seperti Toyota Fortuner, Innova, Hilux, dan Mitsubishi Triton menjadi mobil angkut di sana.

Seperti informasi yang Grid.ID peroleh dari akun Facebook @Sigit Arifianto.

 

Sigit selalu menceritakan pengalamannya saat mengabdi menjadi guru di daerah pedalaman Papua.

Seperti dalam unggahan tersebut, ia tampak menceritakan jika kendaraan mewah roda empat tersebut umum digunakan sebagai angot di pedalaman Papua.

Namun, ia juga menceritakan jika mobil angkot mewah tersebut memiliki tarif yang tak murah.

Tarif yang dikenakan untuk menempuh perjalanan dari kota ke pedalaman Papua yang berjarak 3 jam perjalanan sebesar Rp500 ribu.

Bahkan, untuk mencarter mobil tersebut dikenakan tarif yang jauh lebih mahal.Sigit juga menerangkan jika uang yang biasa dikantongi para sopir angkot tersebut sebesar Rp1-3 juta tiap harinya.

Biaya yang terbilang mahal tersebut ditetapkan karena para supir kebanyakan membeli mobil tersebut secara kredit.

BACA JUGA: Perhatikan Etika Berkendara Agar Perjalanan Menjadi Aman dan Tertib, Sesuai Himbauan Kemenhub

Biaya yang digunakan untuk mendatangkan kendaraan roda empat itu tak tanggung-tanggung.

Dari kota Jayapura hingga daerah pedalaman yang dituju harus diangkut menggunakan helikopter dengan biaya sekitar Rp500 juta.

Belum lagi harga mobil yang dibeli sekitar Rp500 juta hingga Rp1 miliar.

Namun, hal tersebut dilakukan untuk mendukung mode transportasi di daerah pedalaman.

Pasalnya, kendaraan mewah tersebut dianggap memiliki stamina yang baik sehingga mampu melalui jalanan pedalaman Papua yang memiliki medan sulit.

BACA JUGA: Tak Hanya Liburan, 4 Destinasi Wisata Ini Cocok untuk Kegiatan Memancing

Dilansir Grid.ID dari laman GridOto.com, satu mobil dapat menampung maksimal 11 orang termasuk sopir.

Untuk urusan bahan bakar, dahulu hanya tersedia kios-kios kecil yang menjual bensin dengan harga Rp50 ribu per liternya.

Namun kini, sudah ada beberapa tempat pengisian bahan bakar bersubsidi sehingga tidak sesulit dulu.

Biaya perjalanan menggunakan angkot mobil mewah tersebut hanya setara dengan biaya makan kurang lebih 3 hari.

Pasalnya, menurut Sigit, biaya sekali makan di daerah itu mencapat Rp50 ribu, belum termasuk minuman sejenis es teh atau air mineral botol yang berkisar Rp15 ribu segelas.

Mayoritas masyarakat di daerah tersebut berprofesi sebagai petani, tetapi penghasilan utama mereka berasal dari sari dana desa dan dana bantuan lain.

BACA JUGA: Deddy Corbuzier Ungkap Atlet Taekwondo Defia Rosmaniar Tak Cocok untuk Dijadikan Istri

Medan jalan yang diwarnai dengan tebing curam, sungai, serta jalanan berbatu ia nikmati sebagai pengalaman yang seru.

Sigit menuturkan, keadaan itu hanya terjadi di Papua bagian pedalaman saja.

Di kota-kota besar seperti Jayapura, Sorong, dan Merauke alat transportasi dan fasilitas lain sudah lebih baik layaknya kota-kota di Pulau Jawa. (*)