Find Us On Social Media :

Jack Ma Tak Pekerjakan Orang Pintar : Yang Diajarkan Sekolah-sekolah Hanyalah Ilmu Pengetahuan, Itu Saja!

By Seto Ajinugroho, Senin, 3 September 2018 | 07:15 WIB

Jack Ma saat perkenalkan Asian Games 2022 di GBK

Grid.ID - Hadirnya Jack Ma di closing ceremony Asian Games 2018 kemarin memang menjadi perhatian tersendiri.

Orang terkaya di China itu datang sebagai duta promosi Asian Games 2022 di Hangzhou, China.

Bos e-commerce Alibaba itu memnag terkenal mempunyai kepribadian unik sebagai pemimpin.

Dikutip dari infokomputer, Senin (3/9) salah satu keunikan Jack Ma dalam mengurus perusahaannya ialah menyoal perekrutan karyawan.

BACA JUGA : Closing Ceremony Asian Games 2018: Diguyur Hujan, GBK Seperti Turun Salju

Jack Ma lebih menyukai calon karyawan tak berprestasi dan pintar yang akan bekerja di bawahnya.

"Saya tidak tertarik kepada kandidat karyawan Alibaba yang memiliki gelar bisnis. Mempelajari bisnis itu tidak penting karena kebanyakan orang yang memiliki gelar MBA itu tidak berguna... kecuali setelah mereka lulus, mereka lupa akan apa yang telah mereka pelajari, baru mereka jadi berguna," katanya dalam buku yang ditulis oleh Duncan Clark berjudul Alibaba: The House that Jack Ma Built.

Menurutnya, orang yang berpendidikan tinggi dan mempunyai pengalaman kerja mentereng tak pernah masuk kriteria karyawan perusahaannya.

Sebaliknya Jack Ma lebih suka mempekerjakan orang yang memiliki etika kerja kuat dan kebijaksanaannya.

BACA JUGA : Closing Ceremony Asian Games 2018, Presiden Komite Olimpiade Asia (OCA): Terima Kasih Banyak, Kami Cinta Kalian

"Yang diajarkan sekolah-sekolah hanyalah ilmu pengetahuan, itu saja," ujar Ma.

"Sedangkan, menjalakan sebuah bisnis memerlukan kebijaksanaan dan kebijaksanaan bisa didapatkan melalui pengalaman. Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui kerja keras," tambahnya.

Manajer HRD Alibaba, Lucy Peng sendiri pernah membuktikan pernyataan Ma.

BACA JUGA : Closing Ceremony Asian Games 2018 Diguyur Hujan, Ronal dan Tika Pandu Acara Sembari Gunakan Payung

Suatu saat Alibaba pernah fokus merekrut karyawan yang pintar, punya CV mentereng dan berpendidikan tinggi.

Hasilnya? perusahaan menjadi stagnan!

"Orang berprestasi tinggi akan cepat merasa frustrasi dengan budaya kerja di Alibaba," ucap Lucy Peng.

Setelahnya Peng merekrut calon karyawannya dengan tiga persyaratan dasar yakni kesehatan yang baik, hati yang baik dan pikiran yang baik.

Seperti diketahui Jack Ma pada awal perintisan mendirikan Alibaba pernah mengalami kesulitan luar biasa.

Namun dengan etos kerja dan pantang menyerah, uang baginya sekarang tak lebih dari lembaran kertas.(*)