Find Us On Social Media :

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriah: Mengenal Tradisi Tapa Bisu, Ritual Keliling Benteng Keraton Yogyakarta dalam Keheningan

By Nindya Galuh Aprillia, Senin, 3 September 2018 | 13:54 WIB

Tradisi Topo Bisu di Yogyakarta menyambut malam 1 Suro

Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.

Grid.ID - Tak terasa sebentar lagi umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan tahun baru Islam.

1 Muharram 1440 Hijriah tahun ini jatuh pada tanggal 11 Sepetember 2018.

Indonesia punya banyak tradisi dan budaya untuk menyambut pergantian tahun baru Islam ini.

Di Yogyakarta, ada sebuah tradisi yang selalu dilakukan setiap malam 1 Suro yaitu Tapa Bisu Lampah Mubeng Benteng Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

BACA JUGA: Terpesona Dengan Aksi Panggung Dira Sugandi, Donghae Super Junior Sampai Kirimkan DM

Dilansir Grid.ID dari Tribun Travel, Tapa Bisu merupakan tradisi mengunci mulut dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun sembari mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta.

Bukan hanya keluarga Keraton saja yang menjalani ritual ini.

Warga biasa dari berbagai daerah pun banyak yang mengikuti ritual Tapa Bisu.

Melansir Kompas.com, Tradisi ini sudah ada sejak Sri Sultan HB II.

BACA JUGA: 1 Muharram 1440 : Malam Satu Suro yang Disakralkan Masyarakat Kejawen

Lalu, bagaimana tradisi ini berlangsung?

Sekitar pukul 21.00 WIB, masyarakat dari DIY maupun Jawa Tengah mulai berdatangan ke Bangsal Pancaniti, Keben Keraton Yogyakarta.

Mereka datang dan duduk bersila mendengarkan para Abdi Dalem melantunkan tembang Macapat yang berisi doa-doa.

Tepat pukul 23.00, lonceng jaga berbunyi.

BACA JUGA: 7 Tahun Menikah, Shezy Idris Dikabarkan Menggugat Cerai Suami

Para Abdi Dalem lngsung berbaris diikuti oleh masyarakat untuk persiapan prosesi Tapa Bisu.

Sekitar pukul 00.00, Abdi Dalem dan warga memulai prosesi Mubeng Benteng atau mengelilingi benteng.

Menurut Gondo Hadiningrat, Tapa Bisu adalah prosesi yang dimaknai sebagai bentuk perenungan diri.

Selama prosesi mengelilingi benteng, masyarakat dilarang berbicara, minum, ataupun merokok.

BACA JUGA: Bikin Ngiler, The Face Shop Rilis Kosmetik Bertema Dessert

Perjalanan berlangsung dalam keheningan total.

Ini merupakan simbol keprihatinan sekaligus evaluasi terhadap segala perilaku dan perbuatan selama setahun terakhir.

Arak-arakan tradisi Tapa Bisu biasanya berakhir di Alun-alun Utara Yogyakarta.

Tertarik untuk melihat prosesi ini?

BACA JUGA: Closing Ceremony Asian Games 2018: Foto Bunga Citra Lestari Bareng Choi Siwon Bikin Netizen Iri

Yuk, segera jadwalkan bareng keluarga dan teman-temanmu.

(*)