Find Us On Social Media :

Alasan Proses Pencairan Bonus Atlet Asian Games 2018 Berlangsung Cepat

By Septiyanti Dwi Cahyani, Selasa, 4 September 2018 | 12:32 WIB

Menpora sebut pemberian bonus atlet 'tercepat sepanjang sejarah'.

Kenyataan ini mungkin mengundang pertanyaan bagi sebagian masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Cerita Anies Baswedan Saat Kunjungi Rumah Jonatan Christie yang Terletak di Gang Kecil

Kok bisa secepat ini?

BACA JUGA:Dapat Peran Sebagai Penderita Autisme di Film Dancing in the Rain, Dimas Anggara Belajar Sesuatu

Melansir dari laman Kompas.com (4/9/2018), Imam Nahrawi selaku Menpora Indonesia membagikan alasan mengapa proses pencairan bonus atlet Asian Games 2018 berlangsung cepat.

Rupanya, pemerintah telah menjalin kerja sama dengan Menteri Keuangan, pihak-pihak perbankan dan tim dari Kemenpora sendiri.

BACA JUGA:Dari Jessica Jung Hingga Jisoo BLACKPINK, 4 Idol K-Pop Ini Kenakan Mini Dress Belasan Juta Rupiah yang Sama Persis

Hal ini disampaikan oleh Imam di Wisma Kemenpora saat ditemui pada Senin (3/9/2018).

Selain itu, hal ini juga tidak lepas dari instruksi orang nomor satu di Indonesia, Presiden Jokowi.

BACA JUGA:Hamil Muda, Raisa Tampil 'Nyeker' Sambil Jingkrak-Jingkrakan Diatas Panggung

Imam mengatakan jika ia juga memeriksa satu per satu buku rekening yang diberikan kepada para atlet.

BACA JUGA:Selain Meteor Garden, 5 Rekomendasi Drama Korea tentang Anak Kuliah Ini Bisa Jadi Pilihan

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah yang ditransfer ke rekening para atlet memang sesuai dengan nominal yang dijanjikan, tanpa potongan apapun.

"Saya pastikan, kayak Aries (Susanti Rahayu, atlet putri panjat dinding), mana buku tabunganmu, dengan malu-malu Aries mengeluarkan.

BACA JUGA:Minum Ibuprofen saat Menyusui, Aman Nggak sih? Bagaimana Dampaknya pada Bayi?

Kita cocokkan benar engga angka yang diberikan Presiden dengan yang tercantum di buku tabungan", terang Imam Nahrawi sebagaimana dikutip Grid.ID dari laman Tribun Pontianak (4/9/2018).

"Alhamdulillah benar, tidak ada potingan serupiah pun", imbuhnya. (*)