Find Us On Social Media :

Reka Ulang Pemakaman Putri Diana oleh Seniman Inggris Dianggap Tak Menunjukkan Empati

By Hastin Munawaroh, Sabtu, 8 September 2018 | 16:17 WIB

Reka ulang pemakaman mendiang Putri Diana dianggap tak menunjukkan empati

Grid.ID - Dalam rangka memperingati 21 tahun kematian mendiang Putri Diana, seniman Inggris Stanley Schtinter menyelenggarakan sebuah acara, yakni reka ulang pemakaman Sang Putri.

Acara itu diadakan di sebuah gudang terkenal di Manchester yang terletak beberapa meter dari penjara Strangeways.

Baca Juga : 5 Makanan Wajib untuk Diet, Harus Ada dalam Menu nih, Ada Apa Saja?

Namun, seperti yang tertulis dalam artikel terbitan express.co.uk pada Jumat (7/8/2018), reka ulang pemakaman People's Princess itu dianggap tak menunjukkan empati.

Seorang fotografer, Karen Priestley (49) hadir dalam acara itu.

Baca Juga : Syuting Sempat Terganggu, Rebecca Klopper Tetap Syukuri Antusias Fans

Ia mengatakan, ada sekitar 160 orang yang datang di sana -sebagian besar tidak lebih dari umur 30- dan beberapa dari mereka terlihat sangat emosional.

"Orang-orang membawa bunga dan brokoli. Banyak dari mereka yang hadir masih terlalu muda untuk mengingat upacara pemakaman aslinya," kata Karen Priestley.

Baca Juga : Sempat Kolaborasi, Steve Barakatt Puji Bakat yang Dimiliki Chen EXO

Peti mati tiba dengan sebuah taksi.

Peti itu diselimuti dengan bendera hitam.

Saat diarak menuju ke gudang, 'pelayat' melemparkan brokoli dan bunga ke arah peti sambil pura-pura menangis.

"Ini sungguh menyakitkan dan tak ada rasa hormat," tutur Karen.

Baca Juga : Akhirnya, Aplikasi YouTube Kids Tersedia di Indonesia, Orangtua Wajib Download!

Tak hanya Karen Priestley, seorang fotografer lainnya yang juga hadir mengungkap, reka ulang itu adalah peristiwa yang aneh dan tak menyentuh orang-orang dengan cara apa pun yang emosional.

Dikatakan lebih lanjut, dalam acara reka ulang itu, mereka memiliki aktor yang berperan sebagai saudara laki-laki Diana yang membacakan pidatonya di pemakaman.

Ada juga seseorang yang berperan sebagai Archbishop of Canterbury.

Baca Juga : Daniel Mananta Beberkan Alasannya Tutup Rapat Kehidupan Rumah Tangga

Bahkan, ada pula band yang memainkan lagu Candle in the Wind versi baru persis dengan yang dinyanyikan Elton John di upacara pemakaman Putri Diana 21 tahun lalu.

Selain itu, ada pula sebuah mobil yang dibuat ringsek untuk meniru mobil maut yang menewaskan Diana di Paris 31 Agustus 1997.

"Mobil itu diselimuti dengan bunga dan terdapat pula foto Diana dengan mawar di sebelahnya," ungkap Karen Priestley.

Baca Juga : Body Goals Bukan Lagi Impian! Yuk Contek Menu Sarapan Para Model Dunia

Adanya mobil itu juga menjadi salah satu penyebab reka ulang pemakaman mendiang Putri Diana dianggap tak menunjukkan rasa empati.

(*)