Find Us On Social Media :

Viral di Twitter, Pelecehan Seksual Terjadi di Kereta Api Prameks, Korban Dikabarkan Pakai Busana Tertutup

By Chandra Wulan, Rabu, 12 September 2018 | 15:08 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual

Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan

Grid.ID - Kapan ya, perempuan bisa naik transportasi umum dengan tenang?

Kasus pelecehan seksual di angkutan umum sudah jadi peristiwa yang terus berulang dari waktu ke waktu.

Dari mulai angkot sampai KRL, selalu ada cerita yang membuat hati perempuan yang mendengarnya miris.

Salah satu peristiwa terbaru, terjadi di kereta api lokal Prambanan Ekspres (Prameks).

Prameks adalah kereta api lokal dengan rute Yogyakarta-Solo, serta beberapa hingga Kutoarjo, Jawa Tengah.

Ada dua jenis desain tempat duduk di Prameks.Baca Juga : Saling Lirik dengan Jonatan Christie, Melaney Ricardo: Awas Keselek!

Pertama, yang berhadapan 2-2 seperti kereta api jarak jauh pada umumnya.

Kedua, yang hanya terisi dua baris memanjang di sisi kanan kiri gerbong seperti dalam KRL.

Dilansir dari Twitter NEG (@negativisme), kisah pelecehan seksual di Prameks dibagikan oleh pemilik akun Instagram @ayunitafrdsa melalui instastory.

Diceritakan bahwa ia merupakan salah satu penumpang dalam kereta api Prameks yang berangkat dari Stasiun Besar Yogyakarta menuju Stasiun Solo Balapan.

Berikut ceritanya, dikutip Grid.ID dari screenshot Instastory @ayunitafrdsa.

"EH BOLEH DONG SAYA SHARING, NYEPAM BENTAR.

Baca Juga : Rizky Arief, Sarjana Teknik di Balik Sneakers Favorit Presiden Jokowi

Hari ini ceritanya naik Prameks, kejadiannya pas di depanku.

Ada cewek cowok sebelahan, ceweknya duduk duluan dari (stasiun) Tugu.

Terus cowoknya dari (stasiun) Lempuyangan (posisinya Jogja ke Solo).

Awalnya aku juga udah ilfeel duluan sama masnya dari dia mulai duduk.

Karena orangnya ngeliatin aku sambil senyum-senyum kayak tatapan nafsu.

EH...TAUNYA...tiba-tiba mbak-mbak yang di depanku teriak dan nangis terus nunjuk-nunjuk masnya ini tadi.

Baca Juga : Raline Shah Mengaku Sulit Pulang ke Rumah, Dimas Beck Beri Tanggapan

KAGETNYA... ternyata ini cowok nge-grepe grepe mbaknya sampai sempat ada percakapan dari masnya, "mbak, mau saya sentuh-sentuh nggak?"

Dan ngeselinnya, ini cowok pas dikerubungin petugas malah nyangkal dan ngelawan orang-orang yang nyerang dia.

SETDAH sampai dia keborgol tangannya terus ditaruh di atas (yang buat pegangan kalo berdiri di kereta).

Sampai akhirnya aku ketakutan juga dan akhirnya pindah bebarengan sama mbaknya juga, dan dia sendirian di situ dengan tangan keborgol dari Maguwo ke Solo Balapan.

Kalau kalian berpikir "ah palingan juga ceweknya bajunya kurang bahan, pantes aja masnya kurang ajar nge-grepe"

GUYS, FYI, mbaknya syar'i parah.

Baca Juga : Deddy Corbuzier Buka Rahasia Awet Muda Meski Tubuhnya Berubah Drastis di Usia 40 Tahun

Pakai gamis, jilbaban panjang, pakai masker dan kaus kaki pula.

Literally cuma mata doang yang keliatan.

Sekarang normalnya kalian sebagai cowok, apakah bisa birahi dengan ngeliat mata doang?

Cowok normal loh, bukan cowok bermental binatang.

BTW, buat kalian cewek-cewek hati-hatilah kalau naik kereta, buat jaga-jaga kalau sendirian mending duduk cari di sebelah sama-sama cewek.

Kalau posisinya kalian duduk duluan mending pindah aja daripada pelecehan.

Baca Juga : Siap Melahirkan, Sharena Delon Beberkan Kebiasaan Olahraga Selama Hamil

Karena nggak semua orang (ngerti) pelecehan is pelecehan, bahayanya kalau sampai trauma berkepanjangan.

Dan buat cowok, ayolah sedikit menghargai cewek terutama yang udah berusaha nutup aurat.

Janganlah perlakukan cewek kayak macem binatang.

Senafsu-nafsunya jangan sampai merugikan orang lain apalagi merusak harga diri orang lain, apalagi yang baru kenal kayak posisi mbaknya.

DAH GITU AJA.

SEKIAN."

Baca Juga : Kunjungi Fans di Vancouver, Iko Uwais Yakin Pencak Silat Akan Dapat Perhatian Internasional

Poinnya sih, pelecehan seksual bukan terjadi akibat 'pakaian korban'.

Kalau mindsetnya memang salah, ya bakal tetap melakukan tindakan kurang ajar bahkan ke perempuan dengan pakaian tertutup sekalipun.

Berhenti menyalahkan korban.

Jangan jadi pelaku pelecehan.

Dan tetap waspada di mana saja.

(*)