Find Us On Social Media :

Hidup di Alaska Harus Berdampingan dengan Hewan ini, Mencelakainya Bisa Kena Hukum Kurungan

By None, Sabtu, 22 September 2018 | 16:33 WIB

Alaska

Grid.ID – Seperti yang kita ketahui, banyak para wanita Indonesia yang mengikuti suaminyanya untuk bekerja atau bahkan tinggal di luar negeri. Namun tak banyak dari mereka yang pergi ke Alaska.

Karmiasih menceritakan pengalamannya di Anchorage, tempat suaminya bertugas di sebuah perusahaan minyak. Kisahnya dimuat di Majalah Intisari edisi September 1990 yang lalu.

Kami tiba di Alaska tanggal 11 Januari 1990, pukul 14.30 waktu setempat, pas hujan salju dan suhu -25°C. Di Anchorage International Airport sudah ada yang menjemput dari kantor suami.

Baca Juga : Berlian dari Leluhurnya Hilang, Kerugian Roro Fitria Capai Rp 3 Miliar

Udara dingin baru terasa ketika kami keluar menuju mobil. Padahal baju kami empat lapis. Dalam perjalanan menuju hotel rasanya ngeri melihat salju menutupi permukaan bumi.

Sorenya orang-orang Indonesia dari kantor suami berdatangan. Suasana menjadi ramai. Ternyata saya tidak sendirian. Masih ada orang yang dapat diajak berkomunikasi.

Keesokan harinya, ketika suami mulai ke kantor, saya harus bebenah, karena keesokan harinya, kami akan menempati gedung baru. Di sebuah kompleks dengan empat gedung, kami memperoleh tempat di gedung 4 lantai 1.

Perabot rumah sudah lengkap, termasuk barang-barang elektronik. Peralatan yang belum kami tahu kegunaannya akan diterangkan, sedangkan kalau ada yang rusak tinggal menghubungi teknisi kantor gedung.

Baca Juga : Mengintip Sudut Ruang di Rumah Sule, Kamar Rizky Febian Lengkap dengan Dapur Loh!

Keamanan di gedung juga cukup terjamin. Pintu luar pakai  kode nomor. Setiap dua bulan sekali nomornya diubah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan. Biasanya dua minggu sebelum kode pintu diubah, kami diberi tahu.

Bila ada tamu, mereka harus menelepon kami dulu dari bawah. Dari layar TV kami dapat melihat siapa orang yang datang itu. Kalau itu memang tamu kami, maka kami tinggal memencet tombol di telepon untuk membukakan pintu. Kalau orang itu mencurigakan, telepon ditutup saja. Otomatis dia tidak bisa masuk.

Tempat parkir terletak di bawah gedung, sehingga kami tidak perlu membersihkan salju sebelum pergi. Namun, di mobil harus selalu tersedia pembersih salju seperti sikat.