Find Us On Social Media :

7 Cara Deteksi Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, yuk Kenali Sejak Dini!

By None, Kamis, 27 September 2018 | 14:29 WIB

Mendeteksi penyakit jantung bawaan pada bayi

4. Pertumbuhan terhambat (berat badan sulit naik).

5. Kulit kebiruan terutama bila aktivitas meningkat seperti menangis.

6. Mudah capek, anak berjalan sebentar kemudian jongkok atau berhenti.

7. Terlihat detak jantung lebih cepat.

Bila tanda-tanda penyakit jantung bawaan itu muncul, bawalah anak ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti EKG, rontgen, echocardiography, hingga kateterisasi (tindakan memasukkan selang kecil ke dalam jantung).

Baca Juga : Ucapan Ambar Marino untuk Keponakan Barunya, Surinala Carolina Jarumilind

Hal ini penting dilakukan untuk memastikan jenis kelainan jantung anak.

Namun, tidak semua anak dengan penyakit jantung bawaan memerlukan tindakan bedah sebagai terapi.

Cukup banyak anak yang terlahir dengan kelainan jantung tidak memerlukan terapi karena kelainannya ringan atau dapat membaik sendiri.

Contohnya, kelainan bocor serambi jantung atau Atrial Septal Defect (ASD) yang dapat menutup sendiri apabila ukuran bocornya kecil.

Untuk anak-anak dengan penyakit jantung bawaan yang memerlukan koreksi lebih lanjut, terdapat dua pilihan terapi, yaitu dengan kateterisasi jantung (nonbedah) hingga operasi bedah jantung, bergantung pada kompleksitas kelainan yang diderita.

Seiring dengan semakin berkembangnya ilmu kardiologi anak, banyak pasien dengan PJB dapat diselamatkan dan memiliki nilai harapan hidup yang lebih panjang. (Gisela Niken/Nakita)

(Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul "Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Bagaimana Cara Mendeteksinya?")