Find Us On Social Media :

Tower Air Traffic Control Bandara Palu Rubuh, Seorang Petugas Terluka dan Komunikasi Bandara Terputus

By Tata Lugas Nastiti, Sabtu, 29 September 2018 | 09:00 WIB

Gempa 7,7 di Donggala, Sulteng

Laporan Wartawan Grid.ID, Tata Lugas Nastiti

Grid.ID - Gempa berkekuatan 7.7 SR mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) petang.

Gempa yang diikuti gelombang tsunami tersebut terpantau terjadi di kedalaman 10 kilometer.

Beberapa saat kemudian terjadi gempa susulan berkekuatan magnitude 5.4 SR.

Baca Juga : Hadiri Jumpa Pers Drama The Smile Has Left Your Eyes, Seo In Guk Minta Maaf atas Kontroversi Wajib Militernya

Dilansir Grid.ID dari Kompas, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan setidaknya sebanyak 10 gempa terjadi dengan magnitudo lebih dari 5.0 SR yang mengguncang Sulawesi Tengah.

Peringatan adanya gempa yang diikuti oleh datangnya Tsunami pun sudah diturunkan.

Kepala Pusat gempa dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan bahwa Tsunami yang terjadi memiliki tinggi gelobang yang cukup tinggi.

Baca Juga : Diana Nasution Meninggal Dunia Akibat Sakit Lambung, Sebaiknya Jangan Konsumsi Makanan Ini

"Kami belum ada data konkret, tapi ketinggian antara 1,5 meter sampai 2 meter," ujar Rahmat Triyono kepada Kompas.

Gempa bumi yang melanda beberapa daerah di Sulawesi Tengah ini menyebabkan kerusakan parah.

Salah satunya adalah fasilitas penting Airnav Indonesia.

Baca Juga : Gempa Donggala: 6 Fakta Terbaru, Dari Skala Hingga Trauma Korban

Dilansir Grid.ID dari Tribunnews, Kabin Menara Air Traffic Control atau ATC Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie roboh menjadi puing, Jumat (29/9/2018).

Robohnya menara pantau ini membuat peralatan komunikasi rusak parah dan tidak bisa terselamatkan.

Akibatnya, komunikasi koordinasi bandara terputus.

Baca Juga : Rumah Pakai CCTV, Prilly Latuconsina dan Maxime Bouttier Pacaran Jaga Sikap

"Saat ini belum dapat dilakukan koordinasi dengan tim Airnav Palu, karena jaringan seluler tidak beroperasi," kata General Manager Airnav MATSC, Novy Pantaryanto.

Kepada awak media, Novy juga mengabarkan kejadian robohnya menara pantau ini menyebabkan seorang petugas AirNav Indonesia yang sedang bertugas terluka.

Berdasarkan berita yang disebarkan oleh akun Twitter @GerryS, petugas tersebut sedang melakukan persiapan lepas landas untuk Batik Air.

Baca Juga : Goo Hye Sun Temukan Makna Baru Tentang Cinta Pasca Menikah dengan Ahn Jae Hyun

"Petugas AirNav tersebut sedang membersihkan jalur Batik Air untuk lepas landas dan menunggu sampai pesawat mengudara dengan aman. Gempa terjadi, dia melompat sebelum atap menara rubuh dan menimpanya," tulis Gerry Soejatman pda cuitannya.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi kebenaran dari informasi yang disebarkan.

Meskipun begitu, pihak AirNav membenarkan jika ada petugas menara yang mengalami patah tulang saat gempa terjadi.

Baca Juga : Cerita Cinta Laura Gagal Dapat Peran Nagini 'Fantastic Beast' Setelah Lewati 3 Kali Babak

Terputusnya komunikasi di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie ini membuat pelayanan navigasi tidak bisa diberikan sehingga bandara harus ditutup.

Penutupan bandara ini dikabarkan melalui akun Twitter Humas BNBP, Sutopp Purwo Nugroho.

"Bersama ini diinformasikan bahwa sesuai Notam Nomor H0737/18 Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28 September 2018 pukul 19.26 WITA sampai dengan estimasi 29 September 2018 pukul 19.20 WITA karena terdampak Gempa Bumi," tulis Sutopo.

Baca Juga : Gempa Guncang Sulawesi Tengah, Adelia Pasha Turut Bagikan Kondisi Terkini

Sampai saat ini pihak Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie masih berusaha berkoordinasi dengan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

"Airnav Indonesia cabang Makassar akan mengirimkan peralatan dan teknisi malam ini dari Poso untuk membantu kondisi di Palu," jelas Novy kepada awak media.

Novy memberitahukan masih ada beberapa penerbangan menuju Palu yang dibatalkan dan bandara akan tetap ditutup sampai Sabtu (29/9/2018) pukul 19.20 WITA. (*)