Find Us On Social Media :

56 Siswa SMP di Pekanbaru Sayat Tangan Usai Minum Minuman Berenergi Seharga Rp 1000 Per Cup

By Dewi Lusmawati, Senin, 1 Oktober 2018 | 21:15 WIB

Ilustrasi pergelangan tangan

Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID - 56 orang siswa di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Pekanbaru melakukan aksi tak wajar, yakni menyayat tangannya sendiri.

Sebelum melakukan aksi nekat itu, siswa diduga habis mengonsumsi minuman berenergi.

Dikutip Grid.ID dari Tribunnews, minuman bernergi tersebut dijual seharga Rp1.000 per cup dengan isi 175 ml dalam kemasan warna-warni.

Kejadian ini bermula dari kecurigaan Kepala SMP tersebut terhadap anak-anak didiknya ketika mendapati ada luka bekas goresan di tangan mereka.

Baca Juga : United Launch Alliance Menggandeng Blue Origin untuk Misi Eksplorasi Antariksa

Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pekanbaru, Kombes Pol Sukito saat dikonfirmasi Tribunpekanbaru.com, mengatakan, minuman berenergi ini harga perkemasanya sangat terjangkau.

Maka tidak heran jika anak-anak sekolah pun mampu untuk membelinya.

"Jadi Kepala Sekolah ini curiga, apakah anak-anaknya seperti itu karena ada dugaan pengaruh narkoba atau seperti apa. Jadi minta tolong didalami kenapa anak muridnya begitu," kata Sukito seperti dikutip Grid.ID dari Tribun Pekanbaru.

Terkait laporan itu lanjut Sukito, pihaknya pun melakukan assessment dan introgasi terhadap para murid SMP itu.

Baca Juga : Hari Batik Nasional : Penampilan Selebriti Indonesia dalam Busana Batik, dari Kahiyang Ayu sampai Dian Sastro

Mereka mengaku, tidak pernah mengonsumsi narkoba.

Melainkan, mereka ternyata meminum minuman berenergi tersebut.

Bahkan ada yang sampai 2, 3, bahkan 4 kali dalam sehari.

"Kita tanya, bagaimana rasanya. Mereka bilang rasanya segar, kalau nggak minum ada yang kurang, jadi ketagihan," beber Sukito.

Baca Juga : Meski Rumit, Ardina Rasti Menikmati Tradisi 7 Bulanan dengan Adat Jawa

Lebih jauh disebutkan Kepala BNNK Pekanbaru ini, setelah dilakukan pengecekan dengan alat khusus terhadap urine mereka.

Ternyata murid yang mengonsumsi lebih dari 2 kemasan minuman berenergi itu, terindikasi positif zat benzo.

"Kalo nggak salah benzo itu di kedokteran untuk anastesi (bius), jadi disayat tidak terasa sakit," ulasnya.

"Mereka mengaku, melihat tayangan dari YouTube, dicoba dengan mengonsumsi itu (minuman berenergi), mungkin sakitnya kurang, rasanya seperti agak kebas," lanjut dia lagi.

Baca Juga : Caesar Hito Posting Foto Sang Pacar Waktu Masih Kecil, Imut Banget!

Sukito menyatakan, dari hasil assessment yang dilakukan, yang terindikasi urine-nya mengandung benzo sekitar 56 orang.

Sukito menuturkan, dari kemasan produk itu, pihaknya tidak menemukan ada tertera zat benzo.

Hanya saja, ada anjuran minuman tersebut tidak diperuntukkan bagi wanita hamil dan menyusui dan anak-anak.

"Tapi kenyataannya, produk ini dijual bebas di dekat anak sekolah. Mestinya penyalurannya tidak dijual bebas atau di dekat sekolah kalau memang ada anjuran seperti itu," tuturnya.

Baca Juga : Ramalan Zodiak 2 Oktober 2018, Scorpio Bakal Dapat Rezeki Nomplok!

Diungkapkan Sukito, sampel minuman energi tersebut kini sedang dalam proses uji laboratorium di BBPOM.

"Sedang uji laboratorium di BBPOM, kemarin (Kamis) kita kirim. Apa kaitan reaksi dan kandungan minuman itu, berbahaya atau tidak, sedang didalami," sebut Sukito.

Ia menambahkan, minuman berenergi ini sendiri perkemasan harganya sangat terjangkau.

Maka tidak heran jika anak-anak sekolah pun mampu untuk membelinya.

Baca Juga : Iriana Jokowi Ulang Tahun, Kahiyang Ayu Bagikan Potret Kebersamaan dengan Sang Ibu

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengaku sudah mengetahui soal temuan itu.

"Ini didapati saat kita gelar razia rutin, dilihat ada anak prilaku anak yang aneh-aneh. Ada yang gores-gores tangan. Kita minta BNN datang. Bukan dia sakau, atau apa namanya itu di sekolah, bukan," tegas Abdul Jamal.

Dia menerangkan, memang sempat ada kecurigaan, prilaku anak itu dipicu setelah mengonsumsi minuman tertentu.

"Tidak pun di sekolah, dijual di luar ada," sebutnya.

Baca Juga : Balita 2,5 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Makan Cabai Hijau oleh Pengasuhnya

Untuk itu Abdul Jamal mengimbau, selain sekolah, orangtua dan orang di lingkungan sekitar dapat lebih berperan aktif untuk mengawasi anaknya.

"Sampai sekarang kita belum dapat laporan resmi (terkait hasil tindak lanjut terhadap minuman itu). Dari saya mungkin itu saja ya," tandasnya.

Terkait hal ini, Tribunpekanbaru.com mencoba mengonfirmasi ke pihak sekolah terkait.

Saat disambangi, Sabtu (29/9/2018) siang, tampak beberapa anak murid keluar dari pekarangan sekolah.

Baca Juga : Ternyata Inilah 4 Sifat yang Tidak Disukai Virgo dalam Hubungannya

Saat ditanyai soal adanya temuan murid yang menyayat tangan tersebut, beberapa diantara mereka mengaku tak tahu.

"Tidak tahu bang," katanya sambil berlalu.

Tribunpekanbaru.com lalu mencoba untuk menemui guru di SMP itu.

Seorang guru yang berhasil Tribun temui, tak menampik jika memang ada temuan tersebut.

Baca Juga : Update Gempa Donggala: Hoaks Tsunami Susulan Hingga Kabar Penjarahan Minimarket

"Udah lama itu pak," ujar dia. Namun ketika awak media berencana untuk menemui Kepala Sekolah guna mengonfirmasi kabar tersebut, yang bersangkutan dikatakan sedang tidak di tempat.(*)