Find Us On Social Media :

Kisah Pasukan TNI Tak Tidur Semalaman Serta Lewati Jurang dan Tebing di Papua untuk Buru Musuh

By Seto Ajinugroho, Kamis, 4 Oktober 2018 | 17:23 WIB

Pasukan TNI di Papua dalam operasi pembebasan sandera beberapa waktu lalu.

Grid.ID - Kontak tembak kembali terjadi di Puja, Papua.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, Selasa (2/10) di Jayapura.

Dikutip dari tniad.mil.id, Kamis (4/10) Aidi menjelaskan dalam kontak tembak antara pasukan TNI dan Kelompok Kriminal Separatisme Bersenjata (KKSB) menyebabkan 2 orang anggota KKSB tewas.

Sebelumnya markas KKSB di Kampung Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, berhasil direbut oleh pasukan TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penegakkan Hukum TNI-Polri pimpinan Lettu Inf Angga.

Pasukan TNI memutuskan untuk bertahan di sana sementara waktu.

Baca Juga : Terungkap, Warga Palu Hanya Punya Waktu 8 Menit Saja untuk Selamatkan Diri dari Tsunami

Tahu jika markasnya direbut, kelompok separatis pimpinan Goliat Tabuni pada malam harinya menembaki kedudukan pasukan TNI.

Tembakan datang secara sistematis sebanyak 2-3 kali dalam beberapa jam.

Para prajurit TNI kemudian berinisatif bergerak ke arah datangnya tembakan.

"Prajurit kami mendapat gangguan tembakan bukan kabur atau lari menghindar, tetapi justru semakin semangat mencari dan mendekati sumber suara tembakan tersebut," ujar Aidi.

Pasukan TNI berusaha mengejar kelompok KKSB, walaupun siang hari sebelumnya sudah baku tembak dengan musuh.

"Meskipun sebenarnya tenaga mereka telah terkuras, karena siang hari mereka kontak tembak dengan musuh," ujar Aidi.

Pengejaran melalui medan yang sulit, pasukan TNI harus melewati tebing curam dan jurang.

Mereka juga sampai tak tidur semalaman.

 

Baca Juga : Deretan Kasus Hoax Terfenomenal Sepanjang Tahun 2018, Salah Satunya Mertua Rio Dewanto

"Malam ini pun mereka tidak tidur, terus bergerak menerobos gelapnya malam, mengarungi tebing dan jurang pegunungan Tingginambut yang sangat ekstrim," tambahnya.

Baru pada pukul 6 pagi tanggal 1 Oktober 2018, pasukan TNI berhasil mengendus keberadaan kedudukan musuh.

Tak menunggu lama serangan dilakukan terhadap KKSB, kontak tembak tak dapat dihindari.

Menurut Aidi pertempuran berlangsung sengit dan tak seimbang lantaran jumlah KKSB cukup besar.

"Kekuatan mereka cukup besar, termasuk senjatanya. Hanya kami tidak bisa memperkirakan berapa jumlahnya dan berapa pucuk senjatanya."

Baca Juga : Kisah Sedih Bocah 12 Tahun Selamatkan Dua Adiknya saat Gempa Palu, Kehilangan dan Tak Tahu Nama Orangtua

"Yang jelas mereka memberikan perlawanan cukup ramai. Juga belum diketahui apakah di dalam kelompok tersebut ada GT atau tidak, karena cuaca gelap dan medan tertutup," tutupnya.

Diketahui daerah pegunungan Jayawijaya merupakan sarang dari kombatan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Berkali-kali terjadi baku tembak antara aparat keamanan Indonesia dengan kelompok bersenjata di sana.(Seto Aji/Grid.ID)