Find Us On Social Media :

Nadia Murad, Mantan Tawanan ISIS yang Baru Saja Meraih Hadiah Nobel Perdamaian 2018

By Septiyanti Dwi Cahyani, Sabtu, 6 Oktober 2018 | 08:25 WIB

Nadia Murad, mantan tawanan ISIS yang jadi peraih hadiah Nobel Perdamaian 2018

Terus dipukuli, disiksa dan diperkosa.

Rupanya penderitaan masih berlanjut ketika ia dipaksa menikah dengan anggota ISIS.

Nadia kembali disiksa, dipaksa menggunakan makeup dan dipaksa berpakaian ketat.

Karena tak tahan dengan berbagai penderitaan itu, akhirnya Nadia nekat melarikan diri dan berhasil selamat.

Baca Juga : Sempat Dijadikan Budak ISIS, 3 Wanita Ini Memiliki Kisah Memilukan

Ia mendapat bantuan dari sebuah keluarga Muslim asal Mosul, Irak.

Dengan berbekal surat-surat palsu, Nadia berhasil melintasi perbatasan dan masuk ke wilayah Kurdi untuk kembali bergabung dengan ribuan pengungsi Yazidi lain yang ada di sana.

Di sanalah Nadia baru mengetahui jika enam saudara laki-laki dan ibunya tewas dibunuh ISIS.

Nadia kemudian dibantu sebuah organisasi yang membantu warga Yazidi untuk bisa bertemu dengan saudara perempuannya yang ada di Jerman.

Sejak itu, Nadia mulai mendedikasikan dirinya untuk berjuang dan menjadi aktivis anti-kekerasan terhadap perempuan.

Nadia menyebut perjuangan itu dengan 'perjuangan rakyat kami'.

Baca Juga : 'Penyesalan Masuk ISIS', Tak Hanya di Indonesia, Ungkapan Ini Juga Disampaikan Ratusan Wanita yang Ditangkap Pasukan Kurdi di Suriah