Find Us On Social Media :

Menangis saat Pidato, Yuni Shara Berharap Bisa Bangun Sekolah Lengkap dengan Lapangan Upacara

By Siti Sarah Nurhayati, Senin, 8 Oktober 2018 | 17:01 WIB

Yuni Shara saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati

Grid.ID - Diva pop Indonesia, Yuni Shara memang sudah cukup lama menekuni dunia pendidikan.

Diketahui, Yuni Shara telah membangun sekolah untuk anak usia dini (PAUD) sejak 2012 silam.

Baca Juga : Trik Makeup Untuk Pipi Chubby dari MUA Ernia Agar Hasil Makin Maksimal

Kini sekolah yang Yuni Shara rintis telah memiliki 100 murid dari playground dan juga TK.

Baca Juga : Fanbasenya Berulang Tahun, Yuni Shara Himbau Penggemarnya agar Gunakan Medsos dengan Santun

Meski demikian, nyatanya sekolah tersebut berdiri tanpa adanya bantuan dari pemerintah.

Bahkan, Yuni Shara mengatakan sekolahnya belum memiliki lapangan upacara bendera sendiri.

Mengingat, kini sekolah tersebut berdiri di tempat sewaan bukan bangunan miliki pribadi.

Baca Juga : Cukup Konsumsi Minuman ini, Jadi Rahasia Awet Muda Yuni Shara

"Iya saya memang sendiri, nggak ada bantuan dari pemerintah karena saya sekolahnya memang ngontrak," ungkap Yuni Shara saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).

Setelahnya, wanita berusia 46 tahun ini bercerita pernah menangis setelah ia berpidato di depan anak didiknya ketika momen upacara bendera.

Baca Juga : Inspirasi 5 Model Hijab yang Cocok Dipadukan Bersama Kebaya

"Kemaren itu saya agak mellow, ternyata sekolahnya itu karena upacaranya masih pinjem tempat lain, terus saat saya lagi pidato, saya ngomong sama anak-anak mudah-mudahan suatu saat kita bisa upacara anak-anak jawab 'disekolahan ya bunda'."

"Itu saya yang agak, kalau orang Jawa bilang agak nangis sedih," ceritanya.

Yuni SharaBaca Juga : Intip Penampilan Manis Yuni Shara Kenakan Dress Tutu Bertabur Bunga

Melihat hal itu, kedepannya Yuni Shara berharap dirinya bisa mendirikan sekolah sendiri, agar anak-anak didiknya bisa menikmati lapangan upacara miliki pribadi.

"Insya Allah mudah-mudahan saya punya sekolah sendiri yang upacaranya nggak pinjem di tempat lain," harapnya. (*)