Find Us On Social Media :

Ceritakan Perdebatan Soeharto dan Ibu Tien Saat Akan Umrah, Tutut: Andai Ditunda, Ibu Tak Sempat Ibadah Karena Wafat

By Ayu Wulansari Kushandoyo Putri, Selasa, 9 Oktober 2018 | 20:16 WIB

Tutut ceritakan Perdebatan Ibu Tien dan Soeharto saat akan ibadah umrah

Laporan Wartawan Grid.ID, Ayu Wulansari K.P

Grid.ID - Tutut Soeharto menceritakan sekelumit kenangan kedua orang tuanya, ibu Tien dan Soeharto, presiden RI kedua.

Setahun sebelum ibu Tien wafat, Soeharto telah melaksanakan ibadah umrah bersama istrinya tersebut.

Saat itu rupanya sempat timbul perdebatan antara ibu Tien dan Soeharto.

Baca Juga : Deretan Momen Terakhir Soeharto Menjelang Wafat, dari Makan Pizza Hingga Tidur Bersama Anak Lelakinya

Ibu Tien ingin pergi umrah pada tahun 1996, bertepatan dengan 50 tahun ulang tahun pernikahannya dengan Soeharto.

Akan tetapi Soeharto bersikeras untuk berangkat tahun 1995 karena sudah direncanakan demikian.

Putri pertama mereka, Siti Hardijanti Hastuti atau akrab disapa mbak Tutut membagikan cerita ini di akun Instagramnya.

Baca Juga : Pesan Terakhir Soeharto Menjelang Wafat Kepada Putri Sulungnya: Allah Tidak Sare

Ia mengungkapkan bahwa semua yang dialami oleh orang tuanya sudah ditentukan oleh Tuhan.

Jikalau kedua orang tuanya saat itu tetap pergi tahun 1996, mungkin ibunya sudah tak sempat lagi pergi ibadah umrah.

Karena pada tahun itu, Ibu Tien Soeharto wafat.

Baca Juga : Kisah di Balik Nama Panggilan Tutut, Putri Sulung Presiden Soeharto

Namun pada tahun 1996, Soeharto akhirnya tetap berangkat umrah sendiri tanpa sang istri.

Ia kembali melaksanakan ibadah tersebut bersama anak-anak dan cucunya untuk memenuhi keinginan ibu Tien.

"Bapak dan Ibu berdoa bersama ketika perjalanan pulang di pesawat…. Kalau tidak dari naik Haji tahun 1991 ya dari Umrah tahun 1995. Belum ketemu catatannya.

Baca Juga : Dari Beruang Madu Hingga Harimau, Berikut Cerita Tutut Soeharto yang Gemar Pelihara Hewan Liar

Terkait Umrah tahun 1995, Ibu sebenarnya menginginkan Umrah tahun 1996, tepat 50 tahun pernikahan. Akan tetapi karena sudah di arrange tahun 1995, Bapak memutuskan tetap berangkat tahun 1995.

Seandainya Bapak tidak bersikeras berangkat, dan menunda keberangkatan umrah sampai tahun 1996, kemungkinan Ibu tidak dapat melaksanakan ibadah Umrah. Tahun 1996 Ibu seda (wafat). Semua sudah ditentukan Allah Swt. Maka itu bulan Desember tahun 1996, Bapak Umrah sendiri (tanpa Ibu, namun disertai anak-anak dan cucu) untuk memenuhi keinginan Ibu… Manusia berkehendak, tapi Allah Swt yang menentukan." tulis Tutut seperti dikutip Grid.ID dari akun Instagram @tututsoeharto (9/10/2018).

(*)