Find Us On Social Media :

Pernah Bertubuh Normal, Begini Kisah Oktila Leani Ratri Akhirnya Jadi Atlet Difabel

By Lalu Hendri Bagus Setiawan, Jumat, 12 Oktober 2018 | 07:39 WIB

Oktila Leani Ratri saat ditemui Grid.ID di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID - Lalu Hendri Bagus

Grid.ID - Oktila Leani Ratri salah satu atlet para badminton Indonesia membagikan cerita awal mula karirnya menjadi atlet para badminton Indonesia.

Oktila Leani Ratri ternyata sudah menjadi atlet sejak berumur 8 tahun pada sekitar tahun 1999, saat itu ia menjadi atlet dengan tubuh yang normal.

Baca Juga : Kisah Nurbaeny Janah, Asisten Pribadi Hotman Paris yang Digaji 20 Juta, Disekolahkan dan Kerap Dapat Bonus Mercedes Benz

"Kalau jadi atlet saya dari tahun 99 sejak kecil sejak umur 8 tahun cuma saya terjun di paralimpik sejak tahun 2012."

"Awalnya saya di normal bukan di difabel," ujar Leani saat ditemui Grid.ID di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018).

Baca Juga : Augie Pantinus Kejar-kejaran dengan Oknum Polisi yang Diduga Calo Tiket Asian Para Games 2018

Jalan hidupanya berubah sejak mengalami kecelakaan motor pada tahun 2011, kecelakaan itu membuat kaki kiri dan tangan kanannya tak bisa normal seperti semula.

"Saya waktu itu kecelakaan tahun 2011, kecelakaan motor nabrak mobil di Pekanbaru yang bikin patah kaki kiri dan patah tangan kanan," tutur Leani.

Kecelakaan yang membuat kaki dan tangannya tak bisa kembali normal itu membuat wanita yang disapa Leani ini tak bisa lagi bergabung dengan atlet normal lainnya, namun pada tahun 2012 ia akhirnya bergabung dengan atlet difabel.

Leani mengaku bisa bangkit atas dukungan kekuarga yang terus memotivasinya.

"Diluar support keluarga yang buat saya bangkit itu ketika saya lihat di lapangan pertama-tama itu melihat kursi roda bisa main, keadaan mereka itu lebih parah dari saya tapi mereka semangat nah disana saya ngerasa bangkitnya disana," pungkasnya.

Baca Juga : Tommy Kurniawan Berikan Hadiah Umroh ke Miftahul Jannah Atlet Judo yang Didiskualifikasi

(*)