Find Us On Social Media :

Siapa yang Suka 'Ngupil', Ini Fakta 'Ngupil' Bisa Menyebakan Kematian

By None, Sabtu, 13 Oktober 2018 | 10:07 WIB

Bahaya mengupil untuk kesehatan

Grdid.ID - Riset terbaru menunjukkan kalau kebiasaan 'ngupil' ternyata bisa menyebarkan bakteri pneumonia, yang bisa menyebabkan kematian.

Mengupil atau mengorek hidung menggunakan jari menjadi sebuah keasyikan sendiri bagi beberapa orang.

Baca Juga : Sempat Diancam, Begini Kata Uya Kuya Soal Kehamilan Nikita Mirzani

Apalagi jika sampai bisa mengeluarkan kotoran hidung atau upil.

Namun rupanya, aktivitas tersebut sebaiknya dihentikan mulai sekarang. Sebab, kebiasaan sepele tersebut justru menyimpan bahaya bagi kesehatan.

Dilansir dari New York Post, riset yang dipublikasikan di jurnal European Respiratory ini adalah riset pertama yang menunjukkan penyebaran bakteri terjadi antara hidung dan tangan.

Baca Juga : Habiskan Uang Rp 4 Miliar Agar Tampil Cantik, Intip Perawatan Rutin Barbie Kumalasari

Dengan adanya temuan ini, para ahli merekomendasikan agar orangtua menjaga mainan dan tangan anak-anak agar selalu bersih.

Hal itu demi melindungi anak-anak, dan untuk menghindari penyebaran bakteri ke orang lain, termasuk anggota keluarga yang mungkin rentan terhadap infeksi.

Dr Victoria Connor, selaku pemimpin riset mengatakan, infeksi pneumokokus adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Baca Juga : Terharu! Sang Anak Beri Semangat Kepada Sutopo untuk Tidak Menyerah Melawan Kanker

Infeksi ini diperkirakan telah menyebabkan kematian atas 1,3 juta jiwa anak-anak berusia di bawah lima tahun setiap tahun.

"Orangtua dan orang-orang dengan penyebab lain dari gangguan kekebalan, seperti penyakit kronis, juga berisiko tinggi terkena infeksi pneumokokus," ucap dia.

Menurut dia, penyebaran pneumococcus dapat berakibat fatal. Jadi, peneliti ingin melihat bagaimana penyebarannya di masyarakat.

Memahami bagaimana penyebaran bakteri akan membantu menemukan solusi pencegahan infeksi pneumokokus yang lebih besar.

Peneliti menemukan bakteri dapat berpindah dari tangan ke hidung, baik saat orang-orang mengupil, mencolek, atau hanya menggosok hidung mereka dengan punggung tangan.

"Ini mungkin tidak realistis membuat anak berhenti menggosok atau menyentuh hidung mereka."

Baca Juga : Terlihat Garang, Abi Yapto Suami Yasmine Wildblood Rupanya Berhati Hello Kitty

"Selain itu, kehadiran bakteri kadang-kadang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak dan mengurangi peluang mereka tertular penyakit di kemudian hari," ucap Connor.

Oleh karena itu, ia merasa belum jelas apakah mengurangi penyebaran pneumococcus pada anak-anak adalah hal terbaik.

Baca Juga : Begini Perjuangan Joshua Suherman Mendapatan Cinta Clairine Clay

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Punya Kebiasaan Mengupil? Awas Radang Otak Mengintai', dokter spesialis Telinga Hidung Tengorokan (THT) Rumah Sakit Moewardi, S. Hendradewi juga membeberkan bahaya lain dari mengupil

“Jangan mengorek hidung pakai tangan karena lubang hidung itu daerah rawan,” ujar S. Hendradewi ketika ditemui dalam konferensi pers produk Sterimar bertajuk Bernapas Lebih Sehat sekaligus peluncuran kampanye #cucihidungsetiaphari, di Jakarta, Kamis 26 April 2018

Lebih lanjut dia menjelaskan, lubang hidung dipenuhi mukosa tipis yang mengandung banyak pembuluh darah.

Sehingga, daerah tersebut mudah tergores hingga akhirnya berdarah jika terus-terusan dikorek.

“Pembuluh darah (bisa) luka lalu infeksi makanya jadi mimisan,” imbuhnya.

Baca Juga : H-2 Jelang Penutupan Pendaftaran CPNS 2018, BKN Bagikan Langkah Atasi File Corrupt

Tak hanya itu saja, tangan yang dipakai untuk mengorek hidung disebut tidak higienis.

Sehingga, bukannya membersihkan hidung justru malah menambah kotor daerah hidung.

“Sebanyak 90 persen kuman, bakteri, dan debu menempel di tangan. Lalu pindah ke hidung,” ujarnya.

Jika bakteri jahat yang akhirnya bermigrasi ke hidung, maka infeksi akan makin parah. Bahkan akan mengancam struktur dan fungsi hidung itu sendiri

Dia juga menyampaikan, sekat antara lubang hidung kanan dan kiri (septum) yang merupakan tulang rawan akan mudah terinfeksi.

Baca Juga : Enggak Nyangka, Ini Karier Khabib Nurmagomedov Kalau Hengkang Dari UFC

Akibatnya, tidak hanya luka tapi bisa jadi abses (bisul) di hidung.

“Ini salah satu kasus gawat darurat di bidang THT. Jadi jangan terlambat ditangani,” ungkapnya.

Sebab septum yang terinfeksi berpotensi menjadi gangguan pada kranium ( otak). .

“Lalu kuman atau bakteri jahat menembus septum atas yang sudah bolong, terhubung ke otak. Infeksi kuman menyebar di otak, jadi radang otak,” ungkapnya.

Untuk itu, ia sama sekali tidak mengizinkan masyarakat mengorek hidung.

Baca Juga : Via Vallen Dapat Penghargaan Indonesian Dangdut Awards di Berikan untuk Sang Ayah

Entah menggunakan tangan ataupun benda lain seperti cotton bud.

“Lebih baik dengan cuci hidung seperti yang sudah digalakkan Kementerian Kesehatan,” tegasnya.

Bukan dengan sembarang air, hidung dicuci pakai larutan isotonik.

Lantas ia menyarankan memilih produk cuci hidung yang menggunakan air laut yang disterilkan.

“Minimal satu hari sekali cuci hidung. Disemprot ke hidung bergantian dengan cara kepala dimiringkan,” urainya. (Surya.co.id/Putra Dewangga Candra Seta)

Baca Juga : Raja Dangdut Pun Suka Suara Via Vallen, Ini Kata Bang Rhoma Irama

Artikel ini sudah tayang di surya.co.id dengan judul Kebiasaan 'Ngupil' Ternyata Bisa Menyebabkan Infeksi hingga Kematian, Simak Penjelasannya!