Find Us On Social Media :

Telah Melahirkan 44 Anak Sampai Usia 40 Tahun, Wanita ini Dapat Predikat Perempuan Paling Subur

By Dianita Anggraeni, Kamis, 18 Oktober 2018 | 15:33 WIB

Mariam Nabatanzi

Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni

Grid.ID - Seorang perempuan memang sudah kodratnya melahirkan.

Namun ada yang menarik dengan perempuan asal Uganda, negara di Afrika Timur ini.

Perempuan yang berasal dari desa Kabimbiri di Distrik Mukono bernama Mariam Nabatanzi mendapat gelar sebagai perempuan paling subur karena telah melahirkan 44 anak diumur 40 tahun.

Baca Juga : Terharu Lihat Anak Perempuannya Nyanyi di Atas Panggung untuk Pertama Kali, Tompi: Dulu Saya Gak Berani!

Ia telah melahirkan enam anak kembar, empat kembar tiga, serta tiga kembar empat.

Seperti yang Grid.ID kutip dari Kompas.com, melansir dari Oddity Central, dari 44 anak yang dilahirkannya, 38 di antaranya masih hidup hingga saat ini.

Baca Juga : Pilihan Busana Motif Batik Untuk Hijabers di Pusat Belanja Hijab Thamrin City

Kepada harian Uganda Daily Monitor, Nabatanzi menceritakan kisah pilunya.

Rupanya di usia 12 tahun, dia harus menikah dengan pria yang umurnya lebih tua 28 tahun.

Baca Juga : 3 Rekomendasi Lipstik Matte Lokal Terbaru yang Wajib Kamu Coba!

Dia terpaksa menikah untuk menghindari ibu tirinya yang berusaha membunuhnya.

Baca Juga : Roro Fitria Akhirnya Divonis 4 Tahun Penjara dan Denda 800 Juta

Namun, si suami kerap menyiksanya jika mengucapkan sesuatu yang tak disukai.

Pada tahun 1994 saat berusia 13 tahun, dia melahirkan anak kembar pertamanya.

Baca Juga : Chelsea Islan Unggah Foto Masa Kecil, Mukanya Nggak Berubah!

Dua tahun kemudian, dia melahirkan kembar tiga dan dua tahun berikutnya, kembar empat.

Nabatanzi mengaku tidak merasa aneh dengan banyaknya anak kembar dengan yang ia lahirkan.

Baca Juga : Resmi Ditutup, Inilah Perjalanan Path yang Lebih dari Separuh Penggunanya Berasal dari Indonesia

Sebabnya, si ayah mempunyai 45 anak dari perempuan berbeda.

Selain dirinya, terdapat anak kembar hingga kembar lima.

Baca Juga : Cara Mudah Pakai Eyeliner Cair untuk Pemula Agar Hasilnya Tidak Belepotan

Di kehamilan keenamnya, Nabatanzi telah melahirkan 18 orang anak.

Perempuan yang awalnya memimpikan punya enam anak itu lantas ke rumah sakit dan hendak mengikuti program kontrasepsi.

Baca Juga : Sidang Perceraiannya Terus Ditunda, Delon Berharap Yeslin Wang Mencabut Gugatannya

Namun setelah menjalani beberapa tes, dokter kandungan rupanya memintanya untuk tak melakukan kontrasepsi karena bisa mengancam nyawanya.

Dokter Ahmed Kikomeko dari Rumah Sakit Umum Kawempe menjelaskan, tindakan kontrasepsi tidak hanya mengancam sistem reproduksi Nabatanzi, namun juga hidupnya.

"Saya diminta untuk membiarkan siklus saya. Namun saya sempat mencoba Peralatan Inter Uterine (IUD). Namun saya malah muntah tak henti-hentinya dan koma satu bulan," kenang Nabatanzi.

Di usia 23 tahun, Nabatanzi telah melahirkan 25 anak.

Baca Juga : Datang ke Rumah Soimah di Yogyakarta, Inul, Dewi Perssik dan Zaskia Gotik Ngemper dan Makan di Lantai

Ia kembali ke rumah sakit dan meminta agar tak lagi punya anak.

Namun oleh rumah sakit ia diberi tahu tak ada yang bisa dilakukan karena sel telur Nabatanzi masih sangat tinggi.

Dokter Charles Kiggundu dari Rumah Sakit Mulago Kampala berkata, dia meyakini kesuburan Nabatanzi yang begitu ekstrem merupakan faktor genetik.

"Kasusnya adalah hiper-ovulasi (melepaskan beberapa telur dalam satu siklus) sehingga meningkatkan peluang melahirkan anak kembar," terang Kiggundu.

Baca Juga : Roro Fitria Tampak Tenang dan Murah Senyum Jelang Hadapi Sidang Putusan

Meski begitu, Kiggundu menyatakan ada prosedur yang bisa menghentikan kehamilan.

Hanya saja hal itu tak diketahui mereka.

Akhirnya pada Desember 2016, dia berhenti melahirkan anak setelah dokter "memotong rahimnya" dari dalam dalam proses operasi.

Nabatanzi melanjutkan, dia membesarkan anak-anaknya seorang diri.

Baca Juga : Tidak Hadir Sidang, Angel Lelga Sengaja Ingin Cerai Secara Verstek!

Suaminya disebut hanya mengunjungi satu kali dalam setahun.

Charles, putra tertua Nabatanzi menuturkan, jika pulang ayahnya selalu dalam keadaan mabuk dan bersikap sangat kasar.

Dia mengaku tabah menjalani nasibnya itu setelah bibinya memberi nasihat agar dia tetap mempertahankan pernikahannya dan fokus ke anak-anaknya.

Karena itu, dia bekerja apa saja agar bisa memberi makan keluarganya.

Baca Juga : Perawatan Tubuh ala Patricia Gouw: Orang Bilang sih Mandi Mayat

Selain menjual obat herbal, ia juga bekerja sebagai penata rambut saat pernikahan.

"Saya masih bisa membeli 10 kg tepung setiap hari maupun tiga batang sabun. Tuhan begitu baik dengan tetap menyediakan rezeki bagi saya," pungkasnya.

Berikut video lengkap cerita kehidupan Mariam Nabatanzi.

 (*)