Find Us On Social Media :

Fakta Baru Pembunuhan Jamal Khashoggi, Rupanya Dipancing untuk Datang ke Turki Sebelum Dibunuh

By Dianita Anggraeni, Jumat, 26 Oktober 2018 | 21:58 WIB

Jamal Khashoggi, jurnalis Arab Saudi yang dibunuh dengan cara dimutilasi di gedung Konsulat Arab Sau

Namun, oleh staf kedubes Khashoggi diminta ke Turki guna mengurus dokumen perceraian karena Cengiz merupakan warga negara Turki.

Kontributor The Washington Post itu datang ke Istanbul, di mana dia sudah berhadapan tim beranggotakan 15 orang yang langsung menangkapnya.

Baca Juga : Ayu Ting Ting Pakai Tas Seharga Rp300 Juta Saat Hadiri Jakarta Fashion Week 2019

Sumber itu menuturkan, Khashoggi sempat dibujuk agar bersedia kembali ke Riyadh.

Bahkan, dia dijanjikan bakal mendapat pekerjaan yang bagus.

Diplomat anonim itu melanjutkan, para pelaku melihat mereka bisa melakukan operasi penangkapan Khashoggi dengan lebih mudah di Istanbul.

Baca Juga : Warisi Bakat Sang Bunda, Begini Gaya Lucu Arsy Hermansyah Saat Menyanyikan Lagu Ashanty

"Mereka tentu tak berani melakukannya saat berada di wilayah AS. Ini tentu bumerang. Namun, saya tak tahu apakah pelakunya bakal dihadapkan pada hukum," kata diplomat itu.

Salah satu yang membujuk Khashoggi adalah Saud al-Qahtani, penasihat Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman bidang media.

Dia menjanjikan Khashoggi bakal mendapat jabatan di pemerintahan.

Baca Juga : Hidup di Zaman Serba Instan, Deddy Corbuzier Beri Tanggapan Menohok

Qahtani menuturkan si jurnalis tak perlu takut akan keselamatannya.

Karena Khashoggi menolak, Qahtani via Skype akhirnya memerintahkan agar Khashoggi dibunuh.

"Bawakan aku kepala orang itu," ujarnya dalam rekaman bukti yang diamankan Turki.

Awalnya Saudi bersikukuh Khashoggi telah keluar dari gedung. Namun, pekan lalu, mereka akhirnya mengakui bahwa dia tewas dalam pertikaian.

(*)