Find Us On Social Media :

Ternyata Banyak Pemimpin-Muda-Perempuan di Perusahaan Teknologi Indonesia, Ini Salah Satunya

By Nailul Iffah, Minggu, 28 Oktober 2018 | 14:03 WIB

Priscilla Anais CEO Tokopedia

Grid.ID - 28 Oktober 2018 masyarakat Indonesia tengah memperingati hari Sumpah Pemuda.

Tepat sembilan puluh tahun yang lalu Sumpah Pemuda dikumandangkan sebagai salah satu motor penggerak masyarakat Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.

Salah satu hal terpenting yang tidak boleh luput dari ingatan adalah penggerak Sumpah Pemuda itu sendiri, yaitu para pemuda calon-calon pemimpin bangsa.

Rasa semangat itu rupanya mengalir di darah wanita berusia 27 tahun, Priscilla Anais.

Priscilla Anais memiliki misi memajukan perekonomian Indonesia lewat kontribusinya sebagai CEO Office Manager sekaligus membawahi Divisi Corporate Communications di Tokopedia.

Baca Juga : Menikah dengan Ilmira Usmanova Model Uzbekistan, Begini Serunya Kehidupan Teuku Zacky

Hadirnya Priscilla Anais sebagai CEO Office Manager menjadi kekuatan baru bagi perusahaan teknologi dengan platform marketplace terdepan di Indonesia tersebut.

Selain bertanggung jawab terhadap beberapa strategi korporasi dan proyek internal Tokopedia.

Priscilla juga membawahi divisi Corporate Communications dan memegang andil dalam membawa brand Tokopedia agar bisa menjadi lebih kuat lagi.

Ia berperan dalam berbagai proyek internal Tokopedia, termasuk penyusunan strategi korporasi,

Serta riset untuk pembuatan pidato CEO Tokopedia di World Economic Forum, serta menjadi project manager dalam penggalangan donasi Palu dan Donggala (tokopedia.com/galadanapalu).

Dalam memimpin tim, Priscilla memprioritaskan penerapan budaya kerja yang positif dan kolaboratif.

Ia juga konsisten memperkenalkan berbagai ilmu dan sistem agar tim bisa bekerja dengan lebih inovatif, efisien dan produktif.

Sejak masih remaja Priscilla sudah membiasakan diri untuk membuat perencanaan hidup dengan sangat matang.

Baca Juga : Natasha Wilona Rayakan Ulang Tahun Sang Mama Bareng Verrell Bramasta

Di umur 16 tahun, Priscilla menerima tantangan dari Ibunya untuk pergi mengemban pendidikan di luar Indonesia.

Tandanya Priscilla harus belajar hidup mandiri dan jauh dari kenyamanan dan dukungan keluarga.

Atas kerja keras dan usahanya, Priscilla berhasil memegang gelar Bachelor of Development Economics dari Sarah Lawrence College dan MBA dari Harvard Business School, sekolah bisnis paling prestisius di dunia, dengan beasiswa LPDP dari pemerintah.

Menariknya, sebagai anak bangsa Priscilla selalu termotivasi untuk memajukan Indonesia.

Di usia yang masih muda, Priscilla sudah mencicipi berbagai industri.

Mulai dengan bekerja di Shakespeare and Company di Paris, menjadi wartawan untuk Reuters, bekerja untuk Parlemen Inggris,

Dan Priscilla pun pernah menjadi Data Scientist di Microsoft dan Management Consultant di A.T. Kearney.

Hingga akhirnya ia bertemu dengan CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan tergerak untuk bergabung.

Baca Juga : Makeup Ala Halloween, Cinta Laura Malah Dibilang Makin Cantik

“Inovasi dan perspektif baru yang ditawarkan Priscilla atas beragam pengalamannya telah menjadi aset yang tak ternilai bagi perusahaan.

Kami senang dapat membawa pulang anak muda Indonesia dengan misi besar yang sama untuk Indonesia, Priscilla.

Kini ia menjadi bagian dari hampir 3.000 anak Indonesia yang setiap harinya berkarya di balik layar, membangun perusahaan teknologi asal Indonesia, Tokopedia, di panggung dunia,” jelas William Tanuwijaya, CEO Tokopedia

Priscilla di sisi lain mengatakan, “Saya melihat kesinambungan antara misi pribadi saya untuk membangun Indonesia dengan misi Tokopedia, yakni pemerataan ekonomi secara digital.

Perjalanan saya dalam menemukan wadah yang tepat untuk berkontribusi bagi Indonesia cukup panjang.

Namun saya berpegang pada motto hidup bahwa kita harus menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri dan memanfaatkan segala kesempatan yang dihadapkan dalam hidup.

Saya sangat bersyukur bertemu dengan William yang memang tulus ingin membangun platform yang berguna bagi jutaan masyarakat Indonesia.”

Kembali ke Indonesia, Priscilla semakin yakin bisa berkontribusi bagi negara dan ikut berperan dalam pembangunan serta perubahan.

Berangkat dari tujuan tersebut, Priscilla bekerja keras merencanakan perjalanan karier dan pendidikan.

Sehingga bisa terus mengembangkan potensi dan kemampuan diri. (*)