Find Us On Social Media :

Kopilot Harvino Harusnya Tak Diizinkan Terbang Lantaran Sakit Gigi, Berikut Alasan Larangan Tersebut

By Novita Desy Prasetyowati, Kamis, 1 November 2018 | 15:02 WIB

Ilustrasi sakit gigi dan gigi berlubang yang dialami kopilot Harvino sehingga harusnya tak boleh terbang.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati

Grid.ID - Kopilot Harvino yang turut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 harusnya tak diizinkan terbang lantaran tengah sakit gigi.

Melalui pengakuan salah seorng adiknya, sebelum terbang Kopilot Harvino diketahui tengah sakit gigi lantaran gigi berlubang.

Sakit gigi yang dialami Kopilot Harvino harusnya memang tak diizinkan terbang demi keselamatan.

Baca Juga : Harvino, Co-Pilot Pesawat Lion Air JT 610 Ternyata Teman SMA Desta

Seperti yang diketahui, Kopilot Harvino turut menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh pada Senin pagi (39/10/2018).

Jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 cukup mengejutkan banyak pihak lantaran hanya selang 13 menit setelah mengudara.

Pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang berpenumpang 189 orang tersebut diketahui jatuh di Teluk Karawang.

Baca Juga : Pesawat Lion Air Jatuh, Adik Kopilot Sebut Sang Kakak Harusnya Tak Diizinkan Terbang

Salah satu korban yang masih belum diketahui keberadaannya adalah kopilot Lion Air JT-610 yaitu Harvino.

Dilansir Grid.ID dari laman Tribunnews, adik kopilot Harvino yang bernama Vinni Wulandari menceritakan kejanggalan sebelum kepergian sang kakak.

Vinni Wulandari menyampaikan sebenarnya kopilot Harvino sedang sakit mengalami sakit gigi.

Baca Juga : 5 Momen Romantis Nimaz Dewantary dan Pacar yang Berprofesi Pilot

Vinni mengatakan Kopilot Harvino belum lama ini melakukan pemeriksaan lubang gigi.

"Saya tahu kemarin-kemarin itu kan memang dia kan seharusnya enggak boleh terbangkan, ada giginya lubang, dia abis medical check up kemarin itu, jadi seharusnya enggak boleh terbang, cuma enggak tahu kenapa terbang," ujar Vinni di kediaman Harvino, Green Park 2, Serpong, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/10/2018).

Menilik dari kasus tersebut, berikut alasan kenapa orang yang memiliki gigi berlubang sebaiknya tidak naik pesawat terbang.

Baca Juga : 5 Artis Tanah Air yang Menikah dengan Pilot, Intip Potret Kemesraannya

Melansir dari laman kompas.com, seorang staf pengajar dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, drg. Ratu Mirah Afifah GCCLindent, MDSc mengungkapkan ujung-ujung saraf di dentin yang berada di bawah lapisan email gigi berlubang akan lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan ketinggian.

"Dentin memiliki saluran-saluran kecil yang berhubungan dengan saraf. Bila ada rangsangan, baik suhu atau ketinggian, saraf akan terangsang dan menimbulkan sakit," papar dokter Ratu.

Bahkan, rasa sakit dapat timbul pada gigi mati dan terindikasi infeksi.

Baca Juga : Pesawat Nahas yang Jatuh di Gunung Kidul Rupanya Dikopiloti Vokalis Band Endank Soekamti

"Gigi yang mati dan terkena tekanan akan menimbulkan gas. Bila gasnya mendesak keluar, rasanya sakit sekali. Persis seperti nanah dalam bisul," tambah dokter Ratu.

Karena alasan itulah, para awak pesawat harus memiliki gigi yang sehat dan tidak berlubang.

Bagi kru pesawat yang mengalami gigi berlubang harus terlebih dulu menambal gigi sebelum bepergian dengan pesawat.

Baca Juga : Jannatun Cintya Dewi, Korban Pesawat Lion Air Jatuh dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kementerian ESDM

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Dokter Gigi Indonesia, drg. Zura Rini, MPS, tingkat karies gigi di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan negara berkembang lainnya.

Tingginya prevalensi dan keparahan karies gigi tersebut disebabkan karena rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap masalah kesehatan gigi.

Pasalnya, diwartakan dari laman hellosehat.com, pemeriksaan gigi perlu dilakukan secara rutin tiap 3 bulan sekali.

Baca Juga : 5 Potret Proses Pengangkatan Black Box Pesawat Lion Air Jatuh

Pemeriksaan gigi rutin dapat mencegah penyebab sakit gigi yaitu bakteri di area mulut.

Beberapa hal yang biasa dilakukan dokter tiap pemeriksaan gigi antara lain, mengecek kondisi gusi dan jaringan pendukung gigi seperti lidah, langit-langit, hingga rahang.

Dengan rutin memeriksakan kondisi gigi, maka kesehatan gigi akan selalu terjaga.

(*)