Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Kepala Basarnas TNI Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengungkapkan, di hari ketujuh proses evakuasi pesawat Lion Air JT610 pihaknya telah melakukan evaluasi kinerja timnya selama 7 hari ke belakang, serta kondisi di peraian Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat tempat jatuhnya pesawat tersebut.
Menurutnya, di lokasi perairan tersebut masih banyak puing pesawat Lion Air JT610 serta jasad yang baru bisa ditemukan setelah beberapa hari menghilang.
Baca Juga : Segini Jumlah Uang Asuransi yang Akan Diberikan Lion Air Untuk Para Korban JT610
Seperti kemarin, ada lebih dari 20 kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT610 yang berhasil dievakuasi.
"Hari ini adalah operasi hari yang ketujuh. Setelah kami evaluasi, dengan kami tadi melihat ke TKP, kami rapatkan dengan beberapa staf."
"Berdasarkan masukan dari lapangan yang begitu banyak, masih seperti tadi malam contohnya, 20 lebih kantong jenazah (baru bisa ditemukan)," ungkap Marsekal Madya Muhammad Syaugi saat ditemui Grid.ID di Posko Induk Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (4/11/2018).
Baca Juga : Terkait Badan Pesawat Lion Air JT 610, Kabasarnas: Sampai Saat Ini Belum Ditemukan
Sehingga, melihat keadaan di lokasi dan masih banyak yang bisa dievakuasi dari peraian Tanjung Pakis Karawang, pihaknya memutuskan untuk memperpanjang proses evakuasi pesawat, dengan menambah tiga hari masa pencarian sesuai ketentuan yang berlaku.
"Jadi kami putuskan operasi evakuasi diperpanjang 3 hari sejak besok. Hari ini hari ketujuh, kita tambah 3 hari lagi," tuturnya.
Baca Juga : Turbin Lion Air JT610 yang Hancur Berhasil Diangkat dengan Balon Udara
Pihaknya berharap dengan penambahan masa evakuasi ini, nantinya secara keseluruhan awak pesawat maupun korban yang turut serta dalam kecelakaan tersebut bisa ditemukan secara keseluruhan.
"Mudah-mudahan dengan tiga hari ini, dengan sinergitas yang tinggi, bisa segera menyelesaikan operasi ini," pungkasnya. (*)