Find Us On Social Media :

Menangis Meronta, Wanita Ini Ingin Nyebur Ke Laut Susul Suaminya yang Jadi Korban Lion Air JT 610

By Seto Ajinugroho, Rabu, 7 November 2018 | 09:59 WIB

Wanita Ini Ingin Nyebur Ke Laut Susul Suaminya yang Jadi Korban Lion Air JT 610

Grid.ID - Pesawat Lion Air JT 610 jatuh perairan Karawang pada, Senin (29/10).

Hingga saat ini pencarian korban Lion Air JT 610 masih dilakukan walaupun ada evaluasi kedepannya.

Maka, kemarin keluarga korban Lion Air JT 610 diberangkatkan ke titik jatuhnya pesawat menggunakan KRI Banjarmasin untuk prosesi tabur bunga dan berdoa bersama.

Dikutip dari Grid.ID, Rabu (7/11) dalam prosesi itu ada sebuah fenomena yang membuat suasana tambah berduka.

Baca Juga : Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi, Kepala SAR Indonesia yang Pernah Tergabung dalam Satuan Elit Pilot TNI AU

Seorang wanita yang suaminya adalah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 meronta saat prosesi penaburan bunga di sayap kiri Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin di perairan Tanjung Pakis Karawang, Selasa (6/11) siang.

Ia histeris setelah melihat lautan lepas dengan sejumlah kapal yang berada di dalam patok pembatas yang digunakan untuk melakukan proses evakuasi Lion Air JT 610.

Tanpa sadar wanita itu memegang erat pada besi pembatas buritan kapal.

Sekonyong-konyong dirinya hendak meloncat dari atas kapal untuk nyebur ke laut.

Baca Juga : 7 Foto Momen Haru Upacara Tabur Bunga Keluarga Korban Pesawat Lion Air Jatuh di Perairan Karawang

Sembari berteriak wanita itu meronta menangis.

"Saya nggak mau pulang, saya mau di laut sama suami saya," lengkingnya.

Untung aparat dan tim medis di atas KRI Banjarmasin sigap mengantisipasi niatan wanita itu.

Mereka berusaha menenangkannya.

Baca Juga : Johan Majabubun, Srikandi yang Jadi Satu-satunya Penyelam Wanita dalam Evakuasi Korban Lion Air JT 610

"Ibu, tenang ibu.. tenang," tutur tim medis.

Usai ditenangkan wanita itu masih saja terus menangis histeris meratapi kepergian suaminya.

Sementara itu Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan fakta baru mengenai jatuhnya Lion Air JT 610.

KNKT menyebut mesin turbin pesawat dalam putaran sangat tinggi saat menyentuh air.

"Mesin dalam keadaan hidup dan putarannya cukup tinggi saat menyentuh air," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono

Hal inilah yang menyebabkan mesin pesawat hancur berantakan.

 

(*)