Find Us On Social Media :

Black Box Pesawat Lion Air Jatuh Berhasil Dievakuasi, Rekaman Pembicaraan Pilot Akhirnya Terungkap

By Novita Desy Prasetyowati, Kamis, 8 November 2018 | 09:01 WIB

Ilustrasi Black Box. Black Box Pesawat Lion Air Jatuh Berhasil Dievakuasi, Rekaman Pembicaraan Pilot Akhirnya Terungkap.

Laporan wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati

Grid.ID - Black box pesawat Lion Air jatuh telah ditemukan dan kini beredar rekaman pembicaraan pilot, Bhavye Suneja.

Rekaman pembicaraan pilot Bhavye Suneja berhasil terungkap setelah hampir 2 pekan black box pesawat Lion Air jatuh ditemukan.

Isi rekaman pembicaraan pilot di dalam black box pesawat Lion Air jatuh tersebut mengungkap kronologi detik-detik terakhir sebelum hilang kontak.

Baca Juga : Hotman Paris Merasa Janggal dengan Pecahnya Black Box Pesawat Lion Air Jatuh

Rekaman pembicaraan terakhir pilot Lion Air JT-610, Bhavye Suneja mengungkap permintaan untuk return to base ke Bandara Soekarno-Hatta.

Seperti yang diketahui, pesawat Lion Air JT-610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan jatuh di perairan Tanjung Kerawang, (29/10/2018).

Hingga kini jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 masih menjadi sorotan hingga saat ini.

Baca Juga : Inilah Proses Khusus yang Harus Dilakukan KNKT Sebelum Membaca Data Black Box Pesawat Lion Air Jatuh

Pasalnya, hingga kini proses evakuasi korban dan pencarian bagian lain dari kotak black box, yaitu CVR (Cockpit Voice Recorder) masih belum ditemukan hingga saat ini.

CVR diduga berada di dalam kedalaman sekitar 32 meter, sehingga harus diangkat sejumlah barang-barang yang menghalanginya.

Jumlah penyelam 151 penyelam profesional diterjunkan untuk menemukan CVR dan korban.

Baca Juga : Harapan Ikatan Pilot Indonesia atas Penemuan Black Box Pesawat Lion Air JT610 yang Jatuh di Perairan Karawang

Namun, penemuan FDR (Flight Data Recorder) Black Box Lion Air PK-LQP berhasil menyingkap permintaan terakhir pilot untuk return to base, semenit sebelum pesawat jatuh.

Jika ditelusuri di wikipedia, CVR merupakan alat perekam suara di ruang kemudi pilot, sedangkan FDC merupakan alat rekam data penerbangan.

Berdasarkan data penerbangan pada FDR black box yang telah ditemukan, terungkap kronologi kejadian jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.

Baca Juga : 5 Fakta di Balik Penemuan Black Box Pesawat Lion Air Jatuh, Ditemukan 500 Meter dari Titik Koordinat Hilangnya Pesawat

Isi data black box yang telah ditemukan tersebut menggambarkan permintaan pilot Kapten Bhavye Suneja dan kopilot Harvino dengan Petugas pengatur lalu lintas, atau ATC (Air Traffic Control) Bandara Soekarno-Hatta, menjelang jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Rekaman pecakapan tersebut tampak beredar seperti yang disampaikan tayangan berita Redaksi Sore Trans7, Selasa, 6/11/2018 lalu.

Dijelaskan dalam tayangan tersebut, kronologi kejadian pesawat Lion Air JT-610 saat lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta hingga hilang kontak.

Baca Juga : Kesaksian Pengemudi Ojek Online yang Melihat Pesawat Lion Air Jatuh dengan Ekor di Bawah

Berikut ini, rentetan kronologi seperti yang telah Grid.ID himpun dari tayangan Redaksi Sore Trans7.

Pada pukul 06:20 WIB pesawat Lion Air JT-610 lepas landas dari Soekarno Hatta-Pangkal Pinang.

Pesawat Lion Air JT-610 kemudian naik ke ketinggian 27.000 kaki tanpa hambatan.

Baca Juga : Jasa Raharja Jamin Santunan Korban Pesawat Lion Air Jatuh Paling Lambat 2 Hari

20 menit kemudian, kopilot Harvino meminta sejumlah posisi di sejumlah posisi pesawat dipertahankan terkait kondisi pesawat.

Di saat ATC menanyakan ada masalah apa, sang pilot mengaku ada persoalan dengan kendali penerbangan.

ATC yang melihat pesawat turun meminta Lion naik ke posisi 5.000 kaki.

Baca Juga : 5 Potret Proses Pengangkatan Black Box Pesawat Lion Air Jatuh

7 menit berselang, ATC memerintahkan Sriwijaya Air yang tengah melintas untuk menghindar dan memberi jalan kepada Lion Air JT-610 yang terus melaju tidak stabil.

Pukul 6.29 menit pilot Lion Air kembali mengungkapkan ada masalah dengan pengendali penerbangan, sehingga penerbangan dilakukan secara manual.

Di menit ke-10 penerbangan Lion Air JT-610, pilot mengabarkan dalam posisi balik ke Bandara Soekarno Hatta karena ada masalah dengan kendali penerbangan dan alasan cuaca untuk memperkuat buruknya keadaan penerbangan pada saat itu.

Baca Juga : Jadi Barang yang Paling Dicari saat Ada Kecelakaan Pesawat, Berikut 3 Fakta Menarik Tentang Black Box

Permintaan itu kemudian disetujui ATC.

Di menit ke-11, pilot tidak bisa memastikan ketinggian pesawat karena semua petunjuk di kendali penerbangan sama.

Sang pilot meminta dipastikan agar tidak ada penerbangan lain di ketinggian 3.000 kaki di jalur ke Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Juga : Cara Kerja Black Box Merekam Aktivitas di Pesawat, Canggih Abis!

Selang semenit kemudian, saat ATC menanyakan kesiapan Lion Air JT-610 untuk run away, tetapi tidak ada balasan.

Kemudian, ATC segera menghubungi pesawat Batik Air 6410 untuk melihat posisi Lion Air.

Pilot sempat meminta return to base (kembali ke bandara keberangkatan) 2 menit setelah pesawat take off dari Bandara Soekarno-Hatta.

Namun hingga kini penyebab permintaan kembali ke bandara keberangkatan tersebut masih menjadi misteri dan sedang diselidiki.

(*)