Find Us On Social Media :

Kronologi Jatuhnya Anak 9 Tahun yang Jadi Korban saat Menonton Drama Kolosal Surabaya Membara

By Fahrisa Surya, Sabtu, 10 November 2018 | 08:14 WIB

Kronologi Jatuhnya Anak 9 Tahun yang Jadi Korban saat Menonton Drama Kolosal Surabaya Membara

Grid.ID - Kronologi insiden viaduk dalam pagelaran drama kolosal Surabaya Membara, Jumat (9/11/2018) malam yang menelan korban jiwa.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, kronologi pagelaran drama kolosal Surabaya Membara memperingati Hari Pahlawan ini berakhir tragis setelah 3 orang korban dinyatakan meninggal dunia dan setidaknya 20 orang mengalami luka berat dan ringan.

Salah satu korban yang berhasil diidentifikasi ialah Erikawati (9), seorang pelajar SD yang ikut menonton drama kolosal Surabaya Membara dari atas viaduk, berikut ini kronologi kejadiannya.

Baca Juga : BREAKING NEWS: Tragedi Surabaya Membara, 3 Orang Meninggal dan 20 Orang Terluka

Erikawati merupakan siswi kelas III SD Dharma Siswa Surabaya dan beralamat di Kalimas Barat No 61 Surabaya.

Dilansir Grid.ID dari Tribunnews, korban diduga terdesak oleh penonton lainnya hingga terjatuh.

Riati (42) Nenek korban mengungkapkan saat itu Erikawati bersama ibu dan keluarganya menonton pagelaran drama kolosal Surabaya Membara dari atas viaduk.

Dia tidak menyangka jika keluarganya menjadi korban dalam insiden maut itu.

Baca Juga : Hari Pahlawan: Gedung Internatio, Menjadi Jejak Pasukan Inggris di Surabaya

"Tadi berangkat mau nonton itu (Surabaya Membara) sama ibunya," ungkapnya di kamar jenazah RSUD dr Soetomo Surabaya Jumat (9/11/2018) dikutip Grid.ID dari Tribunnews.

Kondisi Erikawati mengalami luka parah di bagian kepala dan patah tulang pada kedua kakinya.

Saat ini jenazah Erikawati masih berada di kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya.

Pihak Kepolisian sudah selesai melakukan identifikasi terhadap korban Erikawati.

Informasinya, saat ini masih dilakukan pemulasaran jenazah korban.

Baca Juga : Intip Rumah Masa Kecil Maia Estianty di Surabaya, Ada Teras Tempat Ia Pacaran Dulu

Sahluki (41), ayah korban mengatakan rencananya jenazah Erikawati (9) akan dibawa ke rumah duka di Parseh, Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, Madura.

"Ini atas permintaan kakeknya," kata dia dilansir Grid.ID dari Surya.co.id.

Sedangkan ibu Erikawati kini masih dirawat di rumah sakit PHC Jl Perak Surabaya.

Ibu Erikawati juga menjadi salah satu korban dan kondisinya patah tulang.

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, seluruh korban, dievakuasi ke tiga rumah sakit di Surabaya yakni RSU dr Soetomo, RSUD Suwandhie dan RS PHC Tanjung Perak Surabaya.

Baca Juga : Hari Pahlawan: Mengenal Jembatan Merah, Saksi Bisu Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Setidaknya, ada 20 orang mengalami luka berat dan ringan dalam tragedi ini.

Lima korban luka yang dirawat di RSU dr Soetomo, yaitu Masanah (40), Radian Permadi (16), Bayu Prasetyo (21), A Nur Aziz (19), dan M Maulana Saifudin.

Sebanyak 12 korban luka dirawat di RSUD Soewandhie Surabaya, yakni Rojak Ali Pratama (17), Achmad Qomarudin (17), Achmad Umar Jafar (13), Moch Nur Saifullah (13), Andi Rahman Saputro (15), Rafli (12), Rahmat Agung, Yusnu Sofa, Suci Anggraeni, Nabila (15), Iqbal, dan Risma.

Adapun 3 korban yang dirawat di RS PHC Tanjung Perak Surabaya, yakni Kim Aldi Sahputra (19), Miftahul Qaromah dan Liana (37).

Sebelumnya diberitakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat drama kolosal Surabaya Membara baru sekitar 15 menit berlangsung.

Baca Juga : 3 Orang Meninggal 20 Orang Terluka, Begini Kronologi Penonton Terseret Kereta saat Nonton Surabaya Membara

Sebelum drama kolosal dimulai, puluhan penonton sudah memenuhi bagian atas viaduk Jalan Pahlawan.

Sebelum kereta melintas, kereta sudah membunyikan seruling peringatan dan mengurangi kecepatan dari 30 kilometer per jam menjadi 15 kilometer per jam.

Saat klakson lokomotif berbunyi, penonton di bawah viaduk sudah berteriak-teriak agar penonton di atas viaduk segera turun.

Saat kereta melintas dengan kecepatan rendah, penonton yang ada di atas viaduk saling berpegangan.

Laporan yang diterima PT KAI Daop 8, ada beberapa penonton yang berusaha melompat ke kereta karena kereta berjalan pelan.

Diduga karena kehilangan keseimbangan dan tersenggol badan kereta api, beberapa penonton terjatuh ke bawah dari ketinggian sekitar 7 meter.

Penonton yang terjatuh sebagian ada yang mengalami patah tulang.

Saat peristiwa terjadi, drama kolosal Surabaya Membara tetap berlangsung. (*)