Find Us On Social Media :

Momen Haru Charlie Proctor, Bocah 5 Tahun yang Menderita Kanker Hati Sebelum Meninggal dalam Pelukan Ibunya: Ibu, Maafkan Aku

By Hastin Munawaroh, Selasa, 13 November 2018 | 10:56 WIB

Momen Haru Charlie Proctor, Bocah 5 Tahun yang Menderita Kanker Hati Sebelum Meninggal dalam Pelukan Ibunya: Ibu Maafkan Aku

Grid.ID - Charlie Proctor, bocah usia lima tahun yang menderita kanker hati sempat mengucapkan kata maaf kepada ibunya sebelum meninggal.

Diwartakan Daily Mail, Charlie Proctor menderita kanker hati sejak didiagnosis pada tahun 2016.

Orang tua Charlie Proctor berusaha mati-matian untuk mengumpulkan uang agar bisa membawa anaknya yang menderita kanker hati ke Amerika Serikat untuk melakukan transplantasi.

Baca Juga : Waspadai 10 Gejala Kanker Hati, Penyakit yang Renggut Nyawa Ayah Olla Ramlan

Sebelumnya, orang tua Charlie, Amber dan Ben Proctor membawa dirinya ke National Health Service (NHS), sebuah pelayanan kesehatan di Inggris.

Sayangnya, pihak NHS menolak permintaan keluarga Charlie untuk melakukan transplantasi.

Orang tua Charlie kemudian mengumpulkan dana agar anaknya bisa menjalani transplantasi organ di Amerika Serikat.

Baca Juga : Jadi Penyebab Meninggalnya Ayah Olla Ramlan, Inilah 5 Hal yang Bisa Memicu Kanker Hati

Namun, mereka gagal mengumpulkan separuh dari uang yang diperlukan, yakni Rp 16,2 miliar.

Para dokter pun 'memberi' waktu beberapa hari kepada Charlie untuk bertahan hidup.

Melansir artikel terbitan Daily Mail dan Mirror pada 12 November 2018, Charlie meninggal pada Sabtu (10/11/2018) malam waktu setempat.

Charlie dikabarkan meninggal dalam pelukan ibunya setelah sempat mengucapkan kata maaf.

Ibunya, Amber Schofield memposting foto Charlie dengan sayap malaikat untuk membagikan berita kematian tragis anaknya.

Tadi malam pukul 23.14, sahabatku, duniaku, Charlie, mengembuskan napas terakhirnya.

Dia tidur dengan damai di pelukanku dengan lengan ayahnya yang memeluk kami.

Hati kami hancur.

Dunia telah kehilangan seorang anak kecil yang luar biasa.

Charlie, kamu telah memberiku kesempatan untuk menjadi seorang ibu.

Selamanya aku akan merindukanmu.

Mimpi indah sayangku.

Sebelum postingan itu, sang ibu mengunggah foto anaknya yang tampak tidur dalam pelukannya.

Dalam unggahannya, ibu Charlie mengatakan kalau anaknya sempat meminta maaf sebelum meninggal.

Seiring berjalannya hari, kondisinya semakin memburuk.

Dia tak lagi mirip Charlie. Dia sangat kurus, aku bisa melihat dan merasakan setiap tulang di tubuh mungilnya, wajahnya yang cekung, dan matanya yang berputar.

Dia sedih, lelah, muak, dan depresi.

'Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi' adalah kalimat yang kerap dia ucapkan.

Hari ini dia sangat gelisah, ingin berbaring, duduk, berbaring di tempat tidur, lalu di sofa, dan begitu seterusnya.

Pada satu titik, dengan suara terengah-engah, Charlie berkata padaku, "Ibu, maafkan aku untuk semua ini."

(*)