Find Us On Social Media :

China Mulai Rekrut Anak di Bawah Umur Tercerdas di Negerinya untuk Rancang Senjata Pembunuh

By Seto Ajinugroho, Selasa, 13 November 2018 | 17:03 WIB

China Mulai Rekrut Anak-anak Tercerdas di Negerinya untuk Buat Senjata Pembunuh

Grid.ID - Dengan perekonomian maju dan mempunyai cadangan dolar AS terbesar di dunia, China mulai menjadi negara ekspansif.

Sekarang, kekuatan Asia setengah genggaman berada di tangan China.

Berbagai cara digunakan China untuk menjaga eksistensinya di kawasan, termasuk cara di bawah ini.

Dikutip dari SCMP, Selasa (13/11) sekelompok siswa paling cerdas di negeri China direkrut langsung dari sekolah menengah atas untuk memulai pelatihan sebagai ilmuwan senjata pembunuh berbasis artificial intelligence (AI).

Baca Juga : Dalam Foto Selfie Ini Ungkap Kematian Pasangan Suami Istri

Ke-27 anak laki-laki dan empat perempuan, semuanya berusia 18 tahun ke bawah, dipilih untuk program eksperimental itu selama empat tahun untuk sistem persenjataan cerdas di Institut Teknologi Beijing (BIT).

BIT adalah salah satu institut penelitian senjata top di China.

Program ini digagas oleh pemerintah dan menargetkan pengembangan teknologi AI untuk keperluan militer.

Hal ini didasari atas keinginan China untuk berkompetisi dengan Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya untuk mengembangkan AI untuk digunakan sebagai senjata pembunuh.

Baca Juga : Ucapkan Selamat Hari Ayah, Putri Korban Pesawat Lion Air Jatuh: Cepet Pulang ya Pa, Papa Harus Lihat Aku S2....

Contoh nyatanya yang bakal diterapkan ialah mencangkokkan AI ke kapal selam nuklir hingga robot mikroskopik yang dapat memasuki pembuluh darah manusia.

"Anak-anak ini semuanya sangat pintar, tetapi menjadi cerdas saja tidak cukup," kata seorang profesor BIT yang terlibat dalam proses perekrutan tetapi tidak ingin disebutkan namanya.

"Kami mencari kualitas lain seperti berpikir kreatif, kemauan untuk bertarung, kegigihan ketika menghadapi tantangan."

"Semangat untuk mengembangkan senjata baru adalah suatu keharusan ... dan mereka juga harus mempunyai jiwa patriot," katanya.

Baca Juga : Momen Haru Charlie Proctor, Bocah 5 Tahun yang Menderita Kanker Hati Sebelum Meninggal dalam Pelukan Ibunya: Ibu, Maafkan Aku

Dalam prakteknya setiap siswa akan dibimbing oleh dua ilmuwan senjata senior, satu dari latar belakang akademis dan yang lainnya dari industri pertahanan.

Cui Liyuan, perwakilan siswa yang bakal melakukan riset senjata pembunuh ini mengaku sangat optimis dengan hasilnya nanti.

"Kami sedang berjalan di jalur baru, melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya," katanya.

Sementara itu Eleonore Pauwels dari Pusat Penelitian Kebijakan PBB menyayangkan program ini.

Ia mengatakan seharusnya anak di bawah umur tidak boleh dilibatkan dalam pembuatan senjata pembunuh manusia.

"Anda dapat membayangkan para siswa di bawah umur ini mulai berpikir tentang bagaimana memanfaatkan konvergensi AI dan sistem genetika untuk merancang dan membuat kombinasi senjata yang mematikan untuk membunuh orang."

"Pikirkan nantinya ada kawanan robot yang mampu memberikan racun berbahaya dalam rantai pasokan makanan atau biotek," katanya.

China memang secara agresif melakukan segala upaya daya untuk menuju kejayaan seribu tahun negerinya.

Salah satu aksi 'koboi' China ialah klaim sepihak atau Laut China Selatan yang berpotensi memantik konflik skala besar dengan negara-negara pasifik, termasuk AS sendiri. (Seto Aji/Grid.ID)